Mohon tunggu...
Rooy John
Rooy John Mohon Tunggu... Administrasi - Cuma Orang Biasa

God gave me a pair of wings Love and Knowledge With both, I would fly back home to Him

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Muara (41)

18 Mei 2022   13:31 Diperbarui: 20 Mei 2022   14:16 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Hidup berdamai dengan alam, Bro."

"Bangunan gubuknya kamu pakai kayu apa?"

"Aku pesan bangunan kayu kelapa. Knockdown, gitu. Aku beli di toko online juga. Murah. Kalau sudah diantar ke sini, tinggal pasang."

"Jadi yang lama hanya struktur bawahnya ya?"Danang menyela.

"Iya, sih. Kan angkut materialnya juga hanya bisa pakai tenaga manusia begitu."

"Tapi aku kagum deh sama ide, Elo. Rumah jauh dari kampung tapi dekat sama aliran air." Ryan menunjuk aliran air kecil yang mengalir di sepanjang tebing. "Ini air pegunungan ya?"

"Benar. Mengalirnya dari atas sana."Guruh menunjuk ke arah hutan di atas lokasi gubuknya.  

"Elo tarik airnya ke sini pakai system pancuran gitu?"

"Yoiiiii...... Aku tampung di drum. Lumayan buat air minum sekaligus asupan air untuk kebun sayur. Aku siapkan karung bekas. Tuh. Banyak. Aku pakai untuk menanam sayuran." Guruh tersenyum menang.

"Kolam Lele kayaknya pas di pojok tebing di sana."Danang menggagas.

"Benar tuh, Ruh. Buat ngobati kerinduan Simpang Lima."Ryan menimpali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun