Yang ia lihat adalah perang psikologis dan penyebaran ketakutan melalui televisi dan media massa. Yang bisa ia mengerti adalah hilangnya kegagalan senat Amerika melanjutkan pembahasan undang-undang aborsi nasional setelah proses pemungutan suara dimenangkan pihak penantang.
Yang ia bisa pahami yaitu protes publik terhadap tayangan podcast LGBT. Pun yang bisa ia tangkap adalah matinya pemikiran kritis oleh satu kata baru dalam dunia sains "mis-informasi".
Tetapi sejak lama ia juga tahu bahwa sains mampu merekayasa iklim. Sains mampu menjadikan langit sebagai layar proyeksi holografi. Sains yang sama juga terus maju mendorong laki-laki memiliki hak reproduksi.
Tanya. Selidik. Bertian kini kah laki-laki? Menunduk. Merintih. Berkacak namun mengaduh. Muka pucat pasi pun sakit mencekik.