Mohon tunggu...
Rooy John
Rooy John Mohon Tunggu... Administrasi - Cuma Orang Biasa

God gave me a pair of wings Love and Knowledge With both, I would fly back home to Him

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Muara (29)

5 Mei 2022   15:29 Diperbarui: 5 Mei 2022   15:36 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Check point. Check point.” Suara laki-laki bersorban terdengar melalui radio setiap pemimpin pasukan. Segera sorak sorai pasukan terhenti.

“Periksa radio! Dengar suara Jenderal!,” Guruh berteriak.

Semua orang terdiam.

“Pasukan. Selamat untuk kemenangan hari ini. Kalian prajurit kebanggaan. Prajurit pilihan. Tetapi jembatan bukan tujuan kita. Segera pasang alat peledak. Hancurkan jembatan. Bergegas kembali ke garis pertahanan.” Perintah laki-laki bersorban melalui radio.

Segera pasukan memasang alat peledak pada pilar-pilar jembatan dan menyalakan timer. Setelah itu, pasukan bergegas kembali. Mereka berlari menyusuri tepian muara. Melewati hutan bakau menuju garis pertahanan.

Tepat pukul 18.00 sebuah ledakan besar terdengar dari kota Yakin. Bahan peledak yang dipasang Guruh dan prajurit penyertanya meruntuhkan pilar kota. Api berkobar mengikuti ledakan. Asap terlihat oleh para prajurit yang sedang melintas hutan bakau.

Beberapa menit berselang, ledakan dinamit bersahut-sahutan terdengar dari arah jembatan. Pilar-pilar jembatan meledak dan patah. Seluruh struktur jembatan jatuh ke sungai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun