Mohon tunggu...
Rooy John
Rooy John Mohon Tunggu... Administrasi - Cuma Orang Biasa

God gave me a pair of wings Love and Knowledge With both, I would fly back home to Him

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Muara (29)

5 Mei 2022   15:29 Diperbarui: 5 Mei 2022   15:36 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

“Tetap bergerak. Jaga agar senapan dan peralatan komunikasi tidak terendam air. Tetap dekat dengan semak-semak untuk menghindari pelacakan drone. Lalu tunggu hingga aku memberi aba-aba.”

Ketika matahari semakin mendekati horizon sore, orang-orang goa telah mencapai kedua sisi jembatan dari jarak dekat. Pasukan kota tidak mampu menghadapi gempuran demi gempuran.

Sirene sore terdengar dari pusat kota. Memanggil pulang pasukan yang bertempur. Para prajurit kota melompati  kendaraan tempur mereka. Sementara prajurit yang tewas ditinggalkan. Merekat yang terluka dievakuasi segera.

Kendaraan-kendaraan perang beroda besar membawa kembali pasukan yang porak poranda dan kehilangan semangat. Dua kendaraan lapis baja yang kini ada dalam kondisi rusak mengikuti rombongan kembali ke kota.

Pasukan kota kehilangan titik strategis mereka. Jembatan Mata jatuh ke tangan orang-orang goa. Ratusan prajurit goa yang mengepung jembatan itu kini berlari naik ke atasnya. Mereka bersorak dan menari.

“Manusiaaaaaaaaaaaa……………” Pekik seorang prajurit penyerang.

“Manusiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa,” sambut ratusan prajurit diikuti tembakan ke angkasa sebagai rayaan kegembiraan.

Guruh menoleh ke arah penyertanya dan memberi tanda. Aman. Dia dan prajurit yang bersamanya naik dari rawa. Mereka bergabung dengan para prajurit lain  di atas jembatan. Di antara kerumunan orang, keduanya menemukan Suami Menik dan prajurit penyertanya.

“Kita berhasil.” Suami Menik memeluk adik iparnya.

“Apa yang Mas peroleh di Boas?” Guruh tertawa senang.

“Aku ceritakan nanti.” Suami Menik berbicara dekat telinga Guruh karena riuh suara orang di jembatan.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun