Mohon tunggu...
Rooy John
Rooy John Mohon Tunggu... Administrasi - Cuma Orang Biasa

God gave me a pair of wings Love and Knowledge With both, I would fly back home to Him

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Covid-19:The Great Reset, Sebuah Catatan Kritis

5 April 2022   20:30 Diperbarui: 6 April 2022   04:31 1330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budaya manusia hari ini adalah ketergesa-gesaan. Serba cepat. Fenomena diktator urgensi. Semua serba penting. Para peneliti Microsoft mengatakan, dalam dunia persaingan kecepatan internet, yang dimaksud dengan “lebih lambat” artinya waktu yang “tidak lebih dari 250 mili detik” atau hanya seperempat detik.

Manakala jumlah kasus penularan covid19 juga mencapai kecepatan yang tidak pernah diprediksi sejak kemunculannya pertama kali di Cina, fenomena ini mengusik peradaban "diktator urgensi". Dalam kaca mata sistem, perubahan tiba-tiba dan menyeluruh hampir tidak terhindari. Penataan akbar di tingkat makro dibutuhkan segera, saat peradaban kini menghadapi kecepatan penularan virus.

Keserbarumitan (complexity) adalah soko guru terakhir. Secara sederhana, keserbarumitan dimaknai sebagai sesuatu yang tidak dipahami atau sukar dipahami. Sistem yang kompleks ditandai dengan ketiadaan hubungan antar unsur yang membuatnya secara virtual sukar dipahami. (p.18). Covid19 merupakan faktor yang rumit untuk dipahami. Pada tahun 2020 kita menyaksikan bagaimana sistem pelayanan medis yang begitu canggih di negara maju lumpuh oleh ledakan jumlah pasien akibat serangan virus.

Tata kelola sistem adaptif membutuhkan bukan saja keberlanjutan makna real time, tetapi juga kerja kolaboratif . Diperlukan segera jaringan kerja  global yang mampu memantau pandemi bahkan sanggup memprediksi bencana yang mungkin muncul segera. Laboratorium di semua lokasi selayaknya mampu menganalisa strain virus baru seraya mengembangkan perawatan efektif memanfaatkan teknologi informasi.

Penataan Ulang Makro

Terdapat tiga ruang lingkup penataan akbar. Pertama adalah penataan makro yang terjadi pada enam area masing masing (a) ekonomi, (b) societal, (c) geopolitik, (d) lingkungan dan (e.) teknologi. Kedua, Penataan mikro yang terjadi pada dua area masing-masing (a) trend mikro dan (b) industri. Ketiga, penataan individual yang terjadi pada tiga area masing-masing (a) pendefinisian ulang makna kemanusiaan, (b) kesehatan mental dan kesejahteraan, dan (c) mengubah prioritas.

Penataan makro menurut Schwab-Malleret didakukan pada tiga postulat tersebut di atas. Ekonomi abad 21 berbeda dengan makna kata itu di abad sebelumnya.  Pada masa dimana ekonomi dipengaruhi oleh aktivitas penerbangan antar negara, pukulan covid19 berikut protokolnya benar-benar telak menghantam dunia. Covid bahkan menghadirkan ketidakpastian ekonomi untuk jangka panjang. Kecepatan penularan virus ini telah memaksa pemerintah memberlakukan kebijakan pembatasan sosial (lock down) yang mendorong mati suri ekonomi di berbagai tempat.

Covid19 menyebabkan ekonomi dunia terjun bebas hingga menyentuh titik minus 4 persen. Angka pengangguran naik berlipat. Sektor jasa pelayanan yang menyumbang 80 persen pertumbuhan ekonomi negara maju pun menghadapi problem kebangkrutan. Kontraksi ekonomi akibat covid19 adalah yang terburuk dalam 100 tahun sejarah manusia.

Disrupsi mendalam akibat covid19 memberi kepada umat manusia kesempatan merefleksikan ulang apa yang benar-benar berharga. Tanggap darurat ekonomi atas pandemi mengharuskan dipilihnya kebijakan perubahan kelembagaan, dan meletakan ekonomi masa depan pada jalur yang lebih adil dan lebih hijau (p.27).

Reaksi bank sentral pasca pandemi adalah secara sistemik memotong suku bunga seraya meluncurkan program penambahan likuiditas. Namun pada saat yang sama bahaya inflasi senantiasa mengintai. Apa yang paling nyata kini adalah melemahnya peran Dollar Amerika sebagai standar nilai tukar. Dunia belum dapat berharap pada penguatan mata uang lain semisal Renminbi (Yuan) Cina. Pilihan masa depan yang rasional yaitu diterbitkannya mata uang digital oleh pemerintah. Kebijakan ini memungkinkan jarak nilai tukar antar negara lebih stabil. Dua keuntungan mata uang digital - sebagaimana promosi World Economic Forum dalam laman mereka 13 Januari 2022 adalah (1) efisiensi pembayaran antar negara dan (2) mendorong pencapaian menyeluruh potensi ekonomi pada sistem perdagangan digital.

Dalam bidang sosial, pandemi mengajarkan dunia bahwa tiap respons masyarakat menghasilkan kekuatan atau kelemahan. Penilaian umum masyarakat terhadap kekuatan pemerintah terletak pada respons sistem kesehatan mengatasi pandemi. Pandemi dalam jangka pendek telah berdampak pada kian meningkatnya ketidaksetaraan. Masyarakat berpenghasilan rendah lebih menderita secara ekonomi, lebih rentan secara kesehatan dan terancam defisiensi imun. Tetapi dalam jangka panjang, keruntuhan politik dan disintegrasi sosial menjadi niscaya. Masyarakat tanpa pekerjaan, tanpa pendapatan, dan tanpa harapan akan kesejahteraan sangat mungkin menggunakan kekerasan dalam memperjuangkan nasib mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun