Mohon tunggu...
Rooy John
Rooy John Mohon Tunggu... Administrasi - Cuma Orang Biasa

God gave me a pair of wings Love and Knowledge With both, I would fly back home to Him

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Identitas Digital

2 April 2022   17:13 Diperbarui: 2 April 2022   19:29 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

KTP digital sendiri selain berisi data diri pemilik seperti nama, nomor induk penduduk, tanggal lahir, dan alamat, juga berisi data lain seperti nomor rekening,  kepemilikan lahan, data vaksinasi, kartu keluarga, surat ijin mengemudi, dan beberapa data lain yang sudah terhubung dengan data nomor induk kependudukan (NIK).

Jadi apakah KTP digital adalah ID digital? Jika merunut pada definisi Geteloma et all (2019) maka KTP digital adalah salah satu bentuk identitas digital. Tetapi menarik jika membaca definisi Isaac Agudo (2010) dalam karya ilmiahnya yang diberi judul "Digital Identity and Digital Management Technologies" yang memisahkan identitas digital dari identitas dalam bentuk digital. Bagi Agudo pemahaman tentang identitas digital hanya bermakna jika ditempatkan pada lingkungannya. Seperti ikan dikenali dalam akuarium. Identitas digital sejatinya adalah akun digital. Akun yang digunakan dalam sistem layanan internet. Semua akun digital dikeola oleh suatu sistem management guna memastikan bahwa akun benar milik seorang pengguna. 

Dalam pengertian umum, tulis Agudo, identitas dapat dimaknai sebagai seperangkat kesepakatan dari suatu entitas atas kualitas atau atribut dirinya yang bersifat unik dan menjadikannya berbeda dari yang lain. Pak Joko memiliki identitas sebagai seorang direktur di perusahan Otomotif, namun pada saat ia berada di supermarket, ia adalah pembeli sebotol air mineral. Dalam sistem informasi, identitas digital merupakan kesepakatan diri entitas untuk dikenali oleh seluruh sistem informasi. Saat Pak Joko menggunakan identitas digitalnya, sistem informasi tidak lagi membacanya sebagai Pak Joko direktur perusahan otomotif, tetapi Pak Joko secara utuh sebagai entitas, tidak terpisah-pisah. 

Prinsip dasar identitas digital adalah kepercayaan (trust) dan keamanan (security). Karena alasan itu, identitas digital senantiasa diatur oleh manajemen sistem. Manajemen mana menjamin di satu sisi kebenaran identitas pengguna dan di sisi lain menjamin keamanan data.

Dari paparan Agudo diperoleh dua kesimpulan terhadap pemahaman KTP digital dan identitas digital. Pertama, meskipun sama-sama menggunakan istilah digital, KTP digital hanyalah salah satu dari jenis identitas digital yang berfungsi menyediakan data seseorang. Pada saat seorang pemegang KTP masuk mengakses layanan internet seperti surat elektronik, layanan media sosial, dan sebagainya, ia masih menggunakan identitas digital yang lain.

Kedua, dalam kerangka sistem manajemen identitas digital, KTP digital hanya menyediakan informasi kepercayaan (trust) pengguna. Identitas digital secara otomatis memungkinkan pemilik atau pengguna mendapatkan verifikasi baik kepercayaan maupun keamanan.  Dari sisi itu, KTP Digital bukan Identitas Digital.

ID2020 Alliance

Clare Sulivan (2011) menyederhanakan diskripsi identitas digital dengan tiga kata: "identitas untuk transaksi". Sejak penelitian yang dilakukan bank dunia pada tahun 2012, ide tentang fungsi identitas digital sebagai tools guna menghubungkan manusia dengan transaksi uang maupun barang bukan lagi merupakan masa depan yang diimpikan. Serangkaian penelitian yang dilakukan setelah tahun 2012 senantiasa kembali pada argumen Agudo bahwa identitas digital hanya bermakna dalam sistem manajemen layanan jejaring. Manakala identitas itu digunakan untuk seluruh layanan digital maka kebutuhan riil adalah adanya suatu sistem manajemen informasi yang mampu memberikan satu identitas digital pada seseorang.

Kembali pada diskripsi Der Straaten tentang kondisi ID digital yang bermacam-macam di semua kelompok negara, maka fakta bahwa ID digital masih bervariasi dan digunakan untuk kebutuhan yang berbeda-beda tidaklah terhindar. Ide yang kini didorong ke depan adalah suatu sistem manajemen data tunggal dalam apa yang secara umum disebut "big data". 

Ada bermacam interpretasi tentang "big data". Saya menggunakan tulisan Oracle (2020) yang mengartikan "big data" sebagai revolusi digital yang memungkinkan transformasi sektor usaha. Melalui revolusi digital ini sektor usaha dapat memanfaatkan semua data untuk meningkatkan efisiensi kerja, memotong proses bisnis serta memanfaatkan berbagai hal yang tak ternilai yang memungkinkan dicapainya pertumbuhan dan keuntungan usaha.

Membaca makna big data Oracle sambil melihat kembali diskripsi Sulivan tentang identitas digital, jelas bahwa kedua hal itu berhubungan erat. Analisis Oracle terhadap kebutuhan pemanfaatan data menunjukan bahwa sektor layanan kesehatan merupakan sektor utama yang memanfaatkan big data untuk berbagai kebutuhan medis. Setelahnya,sektor  gas dan minyak bumi berada di urutan kedua. Diurutan selanjutnya terdapat sektor telekomunikasi, perbankan, dan sektor lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun