Lanjut dia berkata dengan nada yang keras sampai air ludahnya ikut keluar mengenai wajahku: marah, maki, dan hancurkanlah pemerintahan negara asalmu. jangan kau salahkan pemerintahan negara lain.
Diam, kuterdiam dalam lamunan, diapun pergi meninggalkanku, kulihat kepergiannya dan dalam hati kuberkata untuknya.
Kumaafkan semua perlakuanmu, kumaafkan karna semua perkataanmu benar.
***
Terinspirasi dari Kasus Mirip Darsem kembali Berulang by Ahmad Saukani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!