Lanjut dia berkata dengan nada yang keras sampai air ludahnya ikut keluar mengenai wajahku: marah, maki, dan hancurkanlah pemerintahan negara asalmu. jangan kau salahkan pemerintahan negara lain.
Diam, kuterdiam dalam lamunan, diapun pergi meninggalkanku, kulihat kepergiannya dan dalam hati kuberkata untuknya.
Kumaafkan semua perlakuanmu, kumaafkan karna semua perkataanmu benar.
***
Terinspirasi dari Kasus Mirip Darsem kembali Berulang by Ahmad Saukani
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!