Gagak kami hilang.
.
.
.
Selang beberapa bulan, seorang tetangga akhirnya baru berani bilang, kalo pas malam itu dia melihat beberapa pemuda dari kampung bawah membawa paksa Gagak.
Malam tahun baru, mungkin mereka ingin mabuk, sambil makan rica anjing, yang katanya, kalo warnanya hitam jauh lebih enak.
Sungguh bangsat batinku.
.
.
.
Dari Gagak aku belajar loyalitas kepada orang yg kita cintai dan mencintai kita.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!