Tapi nasib berkata lain.
Aku inget saat itu akhir tahun.
Beberapa pemuda dari kampung bawah, yg terkenal suka mabuk dan makan rica-rica anjing, tiba tiba berniat mau membeli Gagak dengan menawarkan sejumlah uang.
Bapak jelas jelas menolak.
Anjing ini ga akan dijual.
.
.
Dan
Keesokan paginya, Gagak ga pernah terlihat lagi.
Kami mencarinya ke tempat dia biasa duduk tapi ga ada.
Iya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!