Mohon tunggu...
R_82
R_82 Mohon Tunggu... Wiraswasta - Adalah seseorang yang hidup, menghidupi dan di hidupkan OlehNya. Begitupun dengan kematian dan semua diantaranya. tanpa terkecuali.

Bukan sesiapa yang mencari apa dibalik mengapa dan bagaimana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Orang Gila Membicarakan Pesawat Kepresidenan

1 Februari 2012   18:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:11 1076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oooh tidak bisa dihubungakan dengan itu dong? Masalah kenegaraan tidak bisa disangkut pautkan antara fasilitas kenegaraan dengan keberadaan rakyat yang bukan merupakan mayoritas. Negara sekelas Amerika saja masih ada rakyatnya yang berada di garis kemiskinan. Gembel, gelandangan, masih dan akan tetap ada dimanapun. Jadi kapan waktunya pemerintah mendapatkan kelayakan fasilitas, tidak diukur dari keberadaan rakyat yang bukan merupakan gambaran mayoritas dari seluruh rakyat sebuah negara. Anda faham itu?"

Setelah berkata itu, pria yang berada di sebelah kiri membuka tas berwarna hitam yang disimpan di dekat kakinya. Kemudian dia memberikan isyarat kepada orang yang berada di sebelahnya tersebut. Dengan segera pria yang berada di sebelah kanan memperhatikan sesuatu dari dalam  tas hitam itu. Dia dengan serius mengamati semua yang di tunjukkan oleh pria di sebelah kirinya itu.

"Ini adalah data lengkapnya. Coba saja amati semuanya secara detail. Sehingga anda tidak hanya asal bicara saja. Perhatikan dari awal hingga keputusan itu telah disepakati bersama"

Setelah beberapa menit mereka memperhatikan sesuatu yang ada di dalam tas tersebut, pria yang berada disebelah kanan itu kemudian berkata dengan sedikit perlahan. Tidak seperti sebelumnya yang terlihat kesal dan geram, karena berita  tentang pesawat yang akan didatangkan tahun 2013 ke Indonesia.

"Meski demikian, saya masih tidak setuju. Karena penghematan yang diusung tak lebih dari pemborosan saja. Coba saja analisa sederhananya APBN tahun 2009 dan 2012. Justru peningkatan jumlah anggaran yang mencapat  tiga kali lipat. Jika sebelumnya menyewa Pesawat komersial seharga satu milyar untuk satu penerbangan, kemudian dikalkulasikan menjadi 500 milyar pertahun. Tentu tidak sebanding dengan pembelian seharga 496 Milyar Pesawat ini. Karena, biaya operasional yang diperkirakan mencapai 30 juta perjam. Coba anda kalkulasikan saja, berapa total operasional pesawat ini untuk satu tahun. Ini adalah pemborosan besar besaran namanya"

Beberapa saat mereka terdiam setelah perkataan pria di sebelah kanan tersebut. Kemudian dengan nada yang mantap pria di sebelah kiri berkata.

"Anda tidak bisa membandingkan seperti itu. Kenapa demikian? Karena tingkat perekonomian itu naik setiap tahunnya. Begitupun dengan pendapatan negara dan pengeluaran APBN. Jadi jika tahun 2009  seratus milyar misalnya, adalah sebuah kemunduran jika tahun 2010 kembali menggunakan seratus milyar. Itu namanya tidak ada perkembangan, tapi justru sebuah kemunduran Negara. jadi...."

"Sudah...sudah... jangan berdebat lagi. Ayo sekarang sudah saatnya makan siang, ya, " seorang perempuan berpakaian putih terlihat menegur mereka untuk berhenti berdebat.

"Ah! Jangan perdulikan dia, rapat ini belum selesai. Kita harus selesaikan hingga mendapat kesepakatan. Betul tidak?"

Pria itu berkata sambil mengangkat alis sebelah kirinya kepada pria di sebelah kirinya. Sementara itu, pria yang diajak bicara terlihat sibuk mengeluarkan semua barang yang ada dalam tas yang berada di pangkuannya. Dia membuka beberapa lembar kertas sambil bersiap untuk berkata kepada perempuan yang menegurnya tadi.

"Bu, lihatlah! Kami sedang sibuk saat ini. Kami sedang tidak bisa dinganggu" Pria di sebelah kiri itu berkata dengan memperlihatkan beberapa lembar kertas dan spidol berwarna hitam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun