Suatu ketika, Sastra pernah mendapat gunjingan dari seorang pemilik sebuah Restouran. Bahkan pemilik Restouran itu sempat beberapakali datang ke warung Sastra. Dia bernama Elita, perempuan cantik dan kaya namun sayang memiliki kepribadian yang buruk. Elita kerapkali berbicara kasar dan menyakiti Sastra, bahwa warung ini terlihat kumuh dan merusak pemandangan. Singkatnya, Elita ingin agar Sastra memindahlan warungnya darisana.
Cerplin pernah mengingatkan kepada Sastra, bahwa Elita sepertinya tidak senang dengan warung milik Sastra ini. Entah karena warung ini selalu penuh pengunjung ketika saat jam makan siang atau kenapa? Karena sepertinya Elita sangat sinis dengan keberadaan warung ini. Mungkin dia merasa warung kecil ini bisa menjadi ancaman untuk Lestoran besar milik Elita.
Dari serangkaian tindakan Elita kepada Sastra, ada sebuah kejadian besar yang sangat tidak layak. Karena, Elita pernah datang ketika pelanggan di tempat Sastra penuh. Elita berkata kepada semua pengunjung bahwa, Mie instan itu tidak layak di konsumsi.
"Saya ini lulusan kedokteran, setahu saya, Mie Instant yang kalian konsumsi ini tidak baik untuk kesehatan. Karena bisa membuat kerusakan pada bagian lambung kalian harus tau itu..."
Dengan nada setengah teriak, Elita berkata dengan tegas. Namun, para pengunjung hanya melihat saja. Mereka menghentikan makan siangnya sejenak. Dan setelah selesai Elita berkata. Mereka melanjutkan kembali makan siangnya.
Semula, Sastra terlihat panik. Namun ketika melihat respon dari pelanggannya yang tidak menanggapi omongan Elita, Sastra kembali tenang. Bahkan diantara pengunjung ada yang berkata
"Ckckc!... kasian nih cewe, cakep cakep setres"
Begitulah pemuda berambut gimbal itu berkata perlahan. Sepertinya Elita mendengar, dia sangat marah sekali. Kemudian dengan mukan menahan amarah dia membalikkan badan. Seketika itupun, Elita terlihat pergi menuju ke Restouran miliknya yang hanya sekitar 100 meter saja dari sana.
Para pelanggan kemudian kembali lagi pada posisinya masing-masing. Pemuda gimbal itu terlihat mengangkat tangan, dia memasan the manis sebagai pelengkapnya makan siang. Beberapa pelanggan bahkan ada yang makan di luar. Disana disebiakan sebuah bangku panjang. Karena terkadang ketika pengunjung penuh, pelanggan itu sebagian terpaksa duduk di luar untuk menyantap makanannya.
Belum selesai rasanya kecemasan dan kepanikan Sastra saat itu, karena kedatangan Elita tadi. Tiba-tiba, datang lagi Elita dengan kedua pegawai di Restourantnya. Dia datang dengan beberapa buku dan poster seukuran pintu. Poster itu digulung dan disatukan dengan beberapa kertas berukuran besar yang lainnya.
"Saya berbicara bukan menghasut atau mencari sensasi. Lihatlah! Ini adalah peringatan pemerintah dan beberapa hasil rontgen orang yang pernah mengalami kerusakan lambung. Tau gak? Penyebabnya itu adalah Mie instant yang kalian makan ini. Jika kalian belum mengetahuinya, lihat saja buku ini"