Sampai situ saja, karena ini bukan murni tulisan review soal film, saya tidak ingin menulis terlalu detail soal ceritanya. Tapi layaknya film-film "bagus" (menurut saya) yang lain, Netflix melalui Move to Heaven mampu memain-mainkan perasaan penontonnya. Dari senang, sedih, dan lain sebagainya.
Tapi bicara soal anak muda yang masih mulai atau sedang menghadapi krisis dalam hidupnya, kisah move to heaven memberikan sebuah pandangan baru.Â
Seringkali kita bekerja dengan sangat keras, bahkan mungkin terlampau keras, sampai lupa yang ada di sekitar kita, kisah ini mau membuka mata kita bahwa waktu itu singkat, setiap waktu adalah berharga, Bahkan dalam perjuangan itu pun ada selalu banyak yang dikorbankan, entah itu waktu, perasaan, dan juga mungkin materi. Materi masih mungkin untuk dicari, tapi waktu dan perasaan seringkali sulit untuk dibalikkan apalagi diperbaiki.
Pada akhirnya, yang tersisa hanyalah soal kenangan tentang orang yang kita cintai. Kisah soal membersihkan TKP kita belajar bahwa yang tersisa dari mereka yang pergi meninggalkan dunia ini adalah kenangan tentang orang dicintai. Maka buatlah sebanyak mungkin kenangan yang bisa menjadi hal baik yang dikenang oleh orang kelak.
Menjadi Geu Ru yang punya penyakit sindrom asperger bukan kesalahan ia, dan ia pun tak bisa memilih. Maka menjalani hidup seperti yang kita yakini itu penting. Hubungan yang baik dengan orang tua mungkin dianggap sepele, tapi berdampak dalam aspek seluruh kehidupan anak itu, seperti contohnya rasa sayang sang ayah berdampak dalam seluruh aspek keseharian Han Geu-Ru.
Dan sebagai penutup tulisan ini, kisah Geu ru yang berusaha mengingat kata-kata ayahnya yang sangat positif, membuat kita sadar bahwa kita harus punya plan dan berpikir dengan baik-baik tentang diri kita, masa depan, atau kehidupan kita. Karena pada dasarnya tidak ada yang salah ketika kita terlahir ke dunia ini, tentu kita tak dapat memilih.Â
Namun, dalam keadaan apa pun usahakan agar kita harus menjalani hidup yang sesuai pikiran dan keyakinan kita. Jangan biarkan kata-kata atau cibiran orang lain yang mengkritik sikap kita akan memengaruhi hal-hal yang kita yakini.Â
*)Ronald Anthony
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H