Hiramasa pun menyetujuinya, namun terkadan penyesalan muncul ini bisa dilihat dari tingkah hiramasa yang kaku sungguh-sungguh membuat lucu, mulai dari berpelukan, ciuman dan romansa suami istri yang pada akhirnya membuat hiramasa bingung, takut, akan tetapi mau dan gemas melihat Mikuri.Â
Mikuri pun sendiri tak kalah agresif, berusaha mengajarkan hiramasa mengenai kehidupan percintaan. Kisah ini berubah dari semula kawin kontrak kemudian berubah menjadi rasa cinta diantara mereka. Walaupun, mereka berdua masih malu-malu.Â
Apakah selamanya seperti itu?, Mikuri yang awalnya sangat agresif untuk mendapatkan hati hiramasa kemudian menjadi pasif dan seakan-akan lemah karena inisatif selalu mulai dari dirinya.Â
Walaupun, secara di atas kertas mikuri adalah istri, tetapi nyatanya seperti pembantu rumah tangga belaka. Meskipun pada akhirnya hiramasa kemudian mengajak mikuri untuk menjalani hidup sebagai suami dan istri.
Kisah ini sedikit banyak membuka mata kita akan kehidupan modern anak muda Indonesia sekarang, mulai dari sosok mikuri yang pekerja keras dan merupakan lulusan universitas ternama, tetapi  sulit mencari pekerjaan sehingga pada akhirnya apapun dilakukan agar bisa bekerja, sekalipun menjadi asisten rumah tangga.Â
Selain itu, seringkali juga kisah mikuri membuka tabir, bahwa jangan malu melakukan pekerjaan apapun selama halal. Ini sudah barang tentu anda lihat, pada fresh graduate sekarang, pingin kerja yang nyantai tapi gajinya tinggi.Â
Budaya di Jepang adalah merupakan salah satu budaya yang terbaik di dunia salah satunya adalah budaya yang tertanam pada orang disana yang akhirnya membuat mereka selalu menghargai apapun pekerjaan yang mereka lakukan, meskipun terkadang pekerjaan tersebut dianggap rendah disini.
Nah, kembali ke urusan belajar menikah bagi anak muda.
Saya bertanya kepada anda, kalau anda mau menikah kira-kira anda mau menyiapkan apa? rumah, mobil, tabungan, pesta mewah, atau apa?... atau jangan-jangan anda bingung. Wkwkwk. Saran saya coba nonton kisah film ini. Kehidupan rumah tangga layaknya seperti 2 orang CEO yang sedang mengurus suatu organisasi perusahaan dan bukan seperti hubungan atasan dan bawahan.
Kita anak muda, seringkali hanya melihat enaknya saja dari menikah, rasanya tenteram dan sebagainya, padahal ketika anda sudah memutuskan menikah ada sisi sebelahnya yang belum anda selami. Baru ketika bertemu dengan yang sulit kata "TALAK", "CERAI" seringkali muncul.Â