Kalau saya sedari awal memperhatikan setiap informasi yang diberikan. Bahkan, sempat beberapa kali si pramugari berhenti karena penumpang kursi darurat di sebelah saya lebih memilih melihat handphone.Â
Pengen saatnya saya teriak pada saat itu, "MAAF MAS BRO, INI KAN BRIEFING HANYA BERAPA MENIT SAJA DEMI KESELAMATAN ANDA, COBA DIPERHATIKAN SEBENTAR YA".Â
Ahh, namun saya terlampau malas dan naif untuk berdebat soal itu. Padahal, saya hitung-hitung briefing tersebut hanya memakan waktu satu menit 30 detik, yang barang tentu bukan hal yang lama ya untuk sekedar memperhatikan.Â
Dan, ketika ditegur oleh pramugari maka sudah dapat ditebak muka kedua penumpang tersebut manyun yang akhirnya si  pramugari juga ikut-ikutan manyun mukanya. Saya yang malah jadi sedih dan kesal tak bisa memandang senyum di muka pramugari itu lagi.
Saya sebetulnya penasaran apa yang dipikirkan oleh para pramugari atau pramugara ketika mendemokan aturan keselamatan selama di pesawat? apakah :
a. Ya udah seadanya saja, yang penting tugas udah dijalankan, para penumpang kalau mau lihat silahkan, kalau tidak ya sudahlah!
b. Saya harus mendemokan dengan baik, kan ini demi keselamatan penumpang
ataukah,
c. Suka tidak Suka, Saya harus memaksa penumpang untuk lihat saya, bagaimanapun caranya!
Dari penerbangan kemarin, kok saya melihat ke arah jawaban yang "A" ya yang lebih dominan, Saya berkesimpulan seperti itu karena saya lihat kiri dan kanan saya hanya sekitar enam penumpang saja termasuk saya yang melihat pramugari mendemonstrasikan aturan keselamatan penerbangan tersebut.Â
Maka, kesan awal saya kepada pramugari tersebut dari raut wajahnya ya seperti itu menggambarkan seolah-olah mengatakan seadanya saja deh, toh tak ada yang mendengarkan saya.Â