Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Pajak dan Utang dalam Membiayai Negara

9 September 2018   12:18 Diperbarui: 10 September 2018   10:10 2586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Namun memang sebagai pembanding, dari nilai ekonomi Indonesia yang mencapai US$ 1 triliun sekarang ini. Utang dibandingkan GDP Indonesia masih lebih baik dibanding dengan Malaysia yang mencapai 54% dan Thailand yang mencapai 42%. Partai politik hanya pilah pilih data dengan fokus pada angka absolut sebagai dasar narasi untuk merayu pemilih" lanjut Bhima

Sebagai informasi sekarang ini utang dibandingkan dengan GDP Indonesia berada di kisaran 29%-30%.

Masih pada artikel yang sama Muhamad Chatib Basri (mantan Menteri Keuangan) "Saya tidak melihat tingkat utang Indonesia mengkhawatirkan tetapi malah masih di bawah kemampuan sesungguhnya karena Undang-undang yang membatasi defisit APBN sebesar 3%. Tetapi memang ada risiko dari utang yang diambil oleh BUMN dan dijamin oleh negara"

Di beberapa kesempatan lain Rizal Ramli mengatakan bahwa utang pemerintah sudah pada taraf "lampu kuning".

Pemerintah mendengar semua kritikan dan peringatan, sehingga menurunkan defisit APBN tahun 2018 menjadi 2,19% dibandingkan dengan realisasi APBN 2017 yang mencapai 2,5%. Bahkan dalam RAPBN 2019 defisit diturunkan lagi menjadi hanya 1,84%. Viva 

Mengapa Pemasukan Pemerintah Kurang?

Seperti yang sudah dijelaskan di atas salah satu unsur pemasukan pemerintah adalah pajak yang merupakan pemasukan yang terbesar dibandingkan dengan yang lain.

Pada saat ini rasio pajak dibandingkan dengan nilai ekonomi Indonesia atau Tax Ratio baru mencapai sekitar 10,6%. Sangat rendah jika dibandingkan dengan tetangga Malaysia yang mencapai 15% atau Thailand yang sudah 16%. Apalagi jika dibandingkan dengan negara maju yang mencapai 20%. Okezone

Kesadaran untuk membayar pajak di Indonesia rendah maka yang terjadi adalah pajak yang dibayarkan oleh karyawan lebih besar dibandingkan dengan pembayaran pajak orang pribadi. Di negara maju terbalik pajak orang pribadi lebih besar dibandingkan dengan pemasukan dari pajak karyawan. Karyawan sulit untuk menghindari pajak karena dipotong langsung oleh perusahaan.

Apakah karena kekurangan penerimaan ini pemerintah sekarang lebih galak dalam mengenakan pajak?

Sebenarnya tidak, ingat bahwa pada tahun 2016 pemerintah meningkat penghasilan tidak kena pajak sebanyak 50% menjadi sebesar Rp 54 juta per tahun. Republika

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun