Konsep yang mereka buat terkadang hanya meniru sebuah usaha rintisan yang sudah berhasil, namun tidak ada terlihat adanya sebuah pembedaan yang memberi nilai tambah. Hal ini menurut saya membuang-buang waktu karena kemungkinan besar akan gagal. Blue Jek, Lady jek adalah beberapa contoh usaha yang ingin meniru Gojek dan gagal.
Masalah yang kedua adalah tidak mau berkorban. Ada yang memiliki konsep dan sebenarnya memiliki kemampuan untuk mengembangkan konsep itu menjadi aplikasi. Namun yang dilakukan adalah berusaha mencari pemodal dengan hanya jualan konsep.
Konsep dan ide tidak laku untuk dijual (mentor saya mengatakan ini), karena banyak sekali orang yang memiliki ide dan konsep yang bagus. Tetapi tidak mampu mengembangkannya menjadi sesuatu yang nyata.
Seharusnya yang dilakukan adalah jangan menunggu pemodal yang akan memberikan uang untuk pengembangan konsep. Berjuanglah di waktu luang dan akhir minggu untuk menjadikan konsep dan ide menjadi sebuah aplikasi (sebuah pengorbanan)
Baru coba dijual.
Tidak kalah pentingnya adalah usaha rintisan bukan hanya terbatas dalam bidang teknologi. Beberapa contoh yang bisa disebut sebagai usaha rintisan misalnya Radja Cendol sebuah usaha yang berjualan cendol tetapi bisa menjual sebanyak 10,000 gelas per hari. Selengkapnya di Kompas.com
Kepiting Nyinyir juga saya bilang bisa dibilang sebagai usaha rintisan. Mereka sukses membuat sebuah resto tanpa ruang makan. Bisa baca di  sini
Di balik silaunya keberhasilan startup, ada sebuah perjuangan yang harus dilakukan dan dilalui.
Salam
Hanya Sekadar Berbagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H