Permasalahan seperti kekurangan pendanaan pembangunan LRT, seharusnya bisa dihindari jika birokrat dan pembantu presiden tidak lagi berpedoman pada ABS (asal bapak senang) dengan memikirkan semua implikasi dari keinginan Presiden serta menyampaikannya secara objektif.
Semua mental buruk yang diwariskan dari zaman dahulu seperti pejabat berprilaku bagai priyayi sebaiknya sudah mulai ditinggalkan. Rakyat dengan adanya beberapa contoh Surabaya, Jakarta, Banyuwangi dan lainnya mulai memiliki standar yang lebih tinggi tentang bagaimana birokrat dan pejabat melakukan pekerjaannya dan bagaimana bersikap.
Revolusi mental perlu dilakukan oleh para birokrat Indonesia.
Di sisi lain, saya bangga bahwa beberapa birokrat yang  diangkat menjadi menteri sangat sukses menjalankan fungsinya. Retno Marsudi Menteri Luar Negeri, dan Basuki Hadimuljono Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat, kinerjanya tidak diragukan lagi. Salut untuk Ibu Retno dan Pak Basuki.
Jika semua pengurus negara Indonesia termasuk DPR, Kepala Daerah, Menteri dan Birokrat  fokus pada kinerja. Saya sangat yakin pembangunan dan kemajuan Indonesia akan sangat pesat.
.
Salam
Sebuah pemikiran untuk kemajuan Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H