Mohon tunggu...
Ronaldo Tengker
Ronaldo Tengker Mohon Tunggu... Penulis - Writer

The Author of: The Unconditional Love (2012), Beautiful Exchange (2013), Everlasting Love (2015), FriendShape (2015), The One I Love (2016), Romeo and Julio (2017), The Unconditional Love 2 (2021), You Only Love Once (soon)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Hard to Say Hello"

30 Juni 2019   08:22 Diperbarui: 30 Juni 2019   08:30 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Rupanya kamu pendiam, tidak seperti yang ada di telepon." Disusul dengan gelak tawa ringan Rainhard. "Aku memanggilmu, Bo? Apa kamu keberatan?"

Rainbow menyatukan alisnya. "Jadi, kamu bertemu aku hanya untuk menanyakan hal ini? Tenta saja kamu bisa." Rainbow mengetuk-ngetukkan jarinya di atas meja. Rainhard berusaha membuat agar situasi di sekita meja yang mereka tempati tidak terasa aneh dan membosankan.

Pesanan mereka tak lama kemudian datang, para pelayan sibuk menyajikan di atas meja yang ditempati oleh Rainhard dan Rainbow.

"Aku ingin mengenalmu lebih dalam, Bo." Rainhard menyeka mulutnya yang kotor karena sisa makanan. 

"A..aku juga..." Ranbow seperti gugup atau entah apa itu namanya, tidak penting bagi Rainhard, yang terpenting baginya adalah dia bisa merasakan kehadiran Rainbow, gadis yang baru saja dikenalnya secara tidak sengaja lewat Dating App yang didaftarkan oleh Johnny. Rainhard pun mulai menceritakan tentang dirinya

Sesekali Rainhard dan Rainbow tertawa, menertawai yang menurut mereka lucu. Makanan sudah habis, tidak sampai satu jam, dan sangat tidak terasa karena mereka memakan makanan itu sembari berbincang.

Rainhard terasa cocok dengan Rainbow.

Setelah mereka selesai berbincang dan sepertinya sudah mulai kehilangan bahan pembicaraan.

"Rainhard, aku mau ke toilet sebentar." Rainbow meminta izin, Rainhard mengangguk, mempersilakan gadis itu untuk ke toilet.

Sembari menunggu Rainbow di toilet, Rainhard melihat seisi restoran itu, mengagumi tiap sudut yang terkesan minimalis, tak berlebihan.

Gadis itu rupanya sudah selesai urusannya dari toilet. Rainhard merapikan duduknya kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun