Mohon tunggu...
Ronald Kaimuddin
Ronald Kaimuddin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Godly man

A simple man with passion and dedication

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepemimpinan Dalam Era Transformasi Digital

19 April 2022   20:38 Diperbarui: 19 April 2022   20:47 1193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam dua tahun belakangan ini, dunia dihadapkan dengan sebuah permasalahan besar dibidang kesehatan yakni, hadirnya pandemi Covid-19 yang memberikan dampak yang sangat signifikan pada segala bidang. Dalam upaya pemutusan penyebaran Covid-19, semua interaksi dan mobilitas masyarakat dibatasi dari segala lini. Tak terkecuali dunia kerja, semua perusahaan harus beradaptasi serta membuat pola baru dalam menjalankan bisnisnya agar bisa bertahan di tengah pandemi yang berkepanjangan. Work From Home menjadi alternatif baru dalam dunia kerja hari ini. Setiap perusahaan dituntut untuk bisa efektif dalam menjalankan bisnis dengan cara memonitor jarak jauh semua aktifitas karyawan melalui teknologi digital. Work From Home merupakan sebuah sistem kerja yang mana karyawan dapat melakukan pekerjaannya dari rumah atau dari mana pun. Jadi pekerja tidak perlu datang ke kantor untuk tatap muka dengan para pekerja lainnya. Sebelum pandemi Covid-19, kita sudah dihadapkan dengan teknologi tatap muka virtual yang sudah lebih dahulu ada. Beberapa mungkin sudah pernah menggunakan Skype, Google meet, whatsapp video dan lain sebagainya. Hanya saja masih sebatas menggunakan untuk fasilitas perpesanan saja.

Sejalan dengan itu, William Tanuwijaya yakni CEO dari Tokopedia, mengungkapkan bahwa tren perubahan pola kerja di Indonesia memang akan terjadi dan pandemi Covid-19 adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi budaya kerja serta pola kerja seperti apa yang tepat untuk bisa bertahan mengadapi krisis akibat pandemi. Menurut William, krisis tersebut bisa menjadi tantangan apakah perusahaan dapat beradaptasi menjadi entitas yang memiliki strategi untuk bertahan menuju ke level berikutnya.

Dalam menghadapi transpormasi digital di dunia kerja, para pemimpin dituntut untuk adaptif serta dapat mengikuti perkembangan digital yang ada.  Seperti membangun pola hubungan kerja dua arah yang efisien guna menghasilkan kinerja yang baik  dan memaksimalkan komunikasi walaupun hanya melalui virtual. Hal inilah merupakan topik yang akan menjadi fokus pembahasan dalam artikel ini.

Gaya kepemimpinan dua arah di era digital

Perkembangan teknologi digital pada dunia kerja merupakan suatu hal yang terjadi yang ditandai dengan adanya kemudahan fasilitas jaringan internet, perangkat digital, aplikasi atau platform digital dan media sosial dengan tujuan memudahkan segala aktivitas pekerjaan guna menghasilkan kinerja yang memuaskan. Perkembangan teknologi digital mengharuskan pemimpin untuk lebih tepat dalam menggunakan strategi kepemimpinannya. Dengan demikian, seorang pemimpin harus memiliki gaya kepemimpinan yang efektif serta memahami pentingnya peran teknologi digital dalam mencapai tujuan perusahaan. Sebagai contoh, dengan adanya perkembangan teknologi digital, pola kerja yang selama ini harus terfokus pada aktivitas tatap muka langsung dapat diganti dengan pertemuan atau komunikasi melalui online. Dengan demikian, setiap pekerja memiliki kebebasan untuk melakukan pekerjaannya dari rumah atau dari tempat manapun yang dikenal dengan istilah work from home. 

Di sinilah gaya kepemimpinan dua arah dibutuhkan untuk mengontrol, memotivasi dan  mengevaluasi demi tercapainya tujuan perusahaan. Gaya kepemimpinan dua arah lebih kepada mendorong diskusi dan musyawarah serta tidak memaksakan keputusan sepihak kepada tim/karyawan, sekalipun ia punya wewenang dalam mengatur bawahan. Dalam membuat keputusan, gaya kepemimpinan dua arah akan mendengar suara setiap individu di dalam kelompok. Setiap individu memiliki kebebasan untuk mengambil peran dalam diskusi, berkontribusi dalam setiap proses yang memungkinkan gagasan dipertukarkan. Meski pada akhirnya, pemimpin yang menentukan apa yang akan diambil sebagai keputusan akhir. Dalam membuat sebuah keputusan, gaya kepemimpinan dua arah berdasarkan etika moral, norma, dan nilai yang mereka miliki, karena hal-hal tersebut yang akan memengaruhi pandangan setiap individu yang terlibat dalam pengambilan keputusan.

Gaya kepemimpinan dua arah ini juga dapat memberikan kesetaraan hak dalam menyampaikan pendapat, saran, dan kritik. Sehingga partisipasi setiap individu menjadi bagian penting dalam proses itu sendiri, bukan hanya pada hasilnya. Dengan mendorong keterlibatan setiap individu dalam setiap proses, kepemimpinan dua arah dapat menaikan motivasi tim dan meningkatkan loyalitas. Hal ini karena setiap suara didengar, anggota tim akan merasa dihargai dan dianggap penting, sehingga mereka bekerja lebih produktif. Partisipasi dan keterlibatan anggota kelompok dalam membuat keputusan yang diambil pemimpin menjadi keputusan bersama, bukan keputusan satu orang. Dengan demikian, tingkat penerimaan keputusan dan dukungan dari anggota tim juga lebih besar.

Sejalan dengan itu, adanya perkembangan teknologi digital semakin memudahkan serta memberikan ruang yang luas bagi para pemimpin dan pekerja dalam membangun komunikasi hubungan dua arah.  Hubungan dua arah bisa dilakukan dengan mudah melalui berbagai sarana teknologi digital, sehingga proses tukar pendapat, saran dan masukan bisa disampaikan lebih cepat, tanpa harus membuat pertemuan dan penjadwalan rapat antar pimpinan dengan bawahan secara tatap muka. Dengan begitu, proses pengambilan keputusan serta perbaikan atas proses kinerja yang terjadi bisa lebih cepat mendapatkan penanganan dan perbaikan.  Sebagai contoh, pemimipin bisa memberikan langsung respon dalam upaya perbaikan kinerja pekerja melalui meeting virtual, grup Whatsapp dan memberikan motivasi secara langsung ketika terjadi demotivasi pada pekerja. Alhasil, para pekerja akan lebih produktif serta efisien dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, serta memahami tentang tujuan besar dari perusahaan. Begitupun sebaliknya, para pekerja juga menjadi memiliki wadah dalam menyampaikan aspirasi mengenai kendala-kendala yang dihadapi dalam bekerja serta dapat lebih mudah menyampaikan pendapat tentang perbaikan kedepan karena adanya kemudahan teknologi digital saaat ini.

Dengan demikian, perkembangan teknologi digital saat ini sangat mendukung gaya kepemimpinan dua arah karena dapat mempercepat proses pengambilan keputusan serta meningkatkan produktivitas dan loyalitas pekerja melalui pemanfaatan teknologi digital yang ada.

Komunikasi Virtual Menjadi Kebiasaan Baru

Hadirnya pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap pola komunikasi yang terjadi masyarakat. Karena adanya kebijakan social distancing dari pemerintah, kini sebagian besar masyarakat harus melakukan aktivitas sosial dan bekerja secara virtual.  Oleh karena itu, penting sekali bagi masyarakat untuk melek akan teknologi guna beradaptasi dengan kondisi yang ada.

Disatu sisi, pandemi Covid-19 membawa hal negatif. Namun, di sisi lain pandemi ini juga membawa perubahan pola baru dalam berinteraksi di masyarakat maupun di dunia kerja. Nampaknya pola ini akan menjadi kebiasaan baru karena sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi, yang tanpa kita sadari sebetulnya kita sudah merealisasikannya.  Hal ini ditunjukan oleh adanya perubahan perilaku dan gaya hidup masyarakat yang kian berkembang dan tidak mengenal tempat serta waktu, yang menyebabkan digitalisasi mudah diterima oleh masyarakat saat ini. Seperti halnya kemudahan akses internet yang terbukti memudahkan masyarakat melakukan apapun, dimanapun dan kapanpun.

Sejalan dengan itu, Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Yuliandre Darwis mengatakan, saat ini kebutuhan masyarakat kebanyakan bukan hanya soal sandang, pangan dan papan saja tapi juga dukungan perangkat digital yang harus memadai. Oleh karena itu, pandemi Covid-19 diyakini telah mempercepat era digitalisasi di Indonesia. Hal inilah yang melatarbelakangi pentingnya kesiapan infrastruktur di bidang teknologi digital dan regulasi kebijakan guna mendukung dan memaksimalkan peran peran teknologi digital.

Manajemen Kesan dari Pemimpin

Memberikan kesan yang positif menjadi salah satu cara pemimpin untuk mendapatkan tempat dihati pengikutnya. Ini terjadi dihampir setiap aspek organisasi maupun perusahaan. Seperti yang dituliskan oleh Pfeffer,1977b,1981 "Banyak pemimpin berupaya untuk menciptakan kesan bahwa mereka penting, kompeten dan memegang kendali situasi." Hal ini bertujuan untuk memberikan kesan dan informasi secara tidak langsung bahwa mereka adalah pemimpin. Hal ini dapat dengan mudah dilakukan secara tatap muka dimana dapat memperlihatkan kharisma, tindakan dan tata Bahasa dari pemimpin tersebut. Terkadang para pemimpin pun dapat menutupi kegagalan strategi yang diterapkan demi tetap menjaga kesan positif dalam dirinya. Didalam era digital saat ini, dimana kita lebih fokus kepada hasil akhir daripada proses akan semakin mengaburkan peran dari pemimpin dalam prosesnya. Akan tetapi dalam kepemimpinan digital atau jarak jauh, hal paling objektif yang bisa kita lihat dari setiap individu adalah hasil kerja yang sudah ditentukan sebelumnya. Sehingga kepemimpinan dalam era digital dan jarak jauh ini akan lebih fokus kepada hasil akhir.

Benefit dan Keterbatasan Tim Virtual

Adalah beberapa benefit dan keterbatasan yang akan kita bahas pada tulisan ini. Dimulai dari benefit tim virtual adalah:

Semakin mudah untuk memasukkan anggota tim yang bermutu dari mana saja.

Dengan adanya bantuan teknologi virtual dan juga semakin menjamurnya aplikasi untuk memfasilitasi virtual meeting, maka akan semakin memungkinkan untuk berkolaborasi dengan tenaga kerja terbaik dari seluruh bagian dunia. Kita tidak dibatasi lagi oleh jarak, komunikasi dan kehadiran fisik. Siapa saja dapat menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang diberikan dari mana saja.

Kemungkinan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat

Dengan adanya teknologi virtual maka kolaborasi antar tim yang semakin mudah dan cepat memungkinkan pekerjaan untuk bisa selesai lebih cepat. Jika dahulu pekerjaan dilakukan di tempat kerja, maka kita pekerjaan tersebut dapat dilakukan dimana saja sesuai keinginan pekerja. Pekerja bebas untuk menentukan situasi yang diinginkan untuk mempercepat pekerjaan selesai.

Selain dari keuntungan diatas, terdapat juga beberapa keterbatasan dalam memimpin tim virtual seperti beberapa poin dibawah ini:

Kesulitan dalam mengontrol potensi tim

Harus diakui untuk menentukan potensi dari tim maka tatap muka masih menjadi cara terbaik untuk melihat secara langsung potensi yang ada. Dengan komunikasi virtual maka sulit untuk mengontrol dan menentukan potensi tim yang ada.

Zona waktu dan budaya

Walaupun dapat bekerja dengan semua orang dari belahan dunia manapun, akan tetapi zona waktu akan menjadi kendala untuk tim virtual. Sebagai contoh jika tim kita berada di Amerika maka zona waktu mereka akan sangat berbeda dengan Indonesia. Sehingga menemukan waktu yang tepat untuk rapat virtual ataupun bercakapan 2 arah akan menjadi tantangan tersendiri. Disisi lain budaya juga akan mempengaruhi kepemimpinan secara virtual. Perbedaan budaya lintas negara tentunya akan berbeda dan perlu pendekatan yang berbeda juga.

Peran Pengikut Dalam Suksesnya Seorang Pemimpin

Didalam kepemimpinan kita tidak boleh mengabaikan peran dari pengikut atau orang yang dipimpin. Walaupun kita sadari bahwa kekuatan pemimpin akan mempengaruhi pengikut, akan tetapi pengikut pun mempunyai peran penting dalam kesuksesan pemimpin tersebut. Berikut ini salah satu contoh kasus dari kesuksesan pemimpin yang dipengaruhi oleh pengikutnya.

Dalam sebuah perusahaan A yang dipimpin oleh seorang manager pemasaran Bernama Budi. Budi mempunyai 5 orang staff pemasaran. Budi adalah manager yang baru direkrut oleh perusahaan A. Dalam memaparkan strategi pemasaran yang baru kepada Direktur, diyakini bahwa strategi ini akan berhasil dipasaran. Strategi yang dipaparkan adalah strategi baru dan saat dipaparkan kepada tim, beberapa tim kurang berkenan dan lebih memilih menggunakan cara tersendiri, sehingga pada akhirnya strategi tidak berjalan sebagaimana mestinya. Ini salah satu contoh bagaimana peran dari pengikut berkaitan dengan keberhasilan dari pemimpin itu sendiri, walupun dari sisi lain dapat dikatakan betapa pentingnya peran pemimpin untuk dapat mengambil hati dari para pengikutnya. Sebuah kepemimpinan dua arah yang saling berkaitan.

Hal ini akan semakin sulit dalam era digital saat ini. Dimana pemimpin dan pengikut akan lebih fokus kepada hasil yang ada. Disisi lain, sebenarnya pemimpin akan lebih diringankan dengan fokus kepada hasil akhir dari pengikutnya. Tentu saja memantau perkembangan pekerjaan harus lebih detail dan intensif agar tidak terlambat dalam mengetahui hasil akhir dari pekerjaan pengikut kita.

Pedoman Dalam Memimpin Secara Digital

Menekankan kepada ketertarikan dan nilai-nilai yang umum

Pemimpin perlu untuk menemukan dan menekankan ketertarikan dan minat yang sama diantara anggota tim. Setiap individu dalam tim perlu untuk memahami dan mendalami visi misi dan tujuan dari tim tersebut. Dengan ketertarikan dan nilai-nilai yang sama dalam pandangan pemimpin dan bawahan akan memudahkan dalam menggerakkan tim kearah yang diinginkan. Jika dalam kepemimpinan secara langsung dapat diperlihatkan melalui tindakan dan Bahasa, maka secara virtual perlu diingatkan melalui tulisan-tulisan maupun penekanan Kembali dalam setiap pertemuan virtual.

Beritahukan tim anda mengenai aktivitas grup dan juga pencapaian

Memberitahukan tim terhadap aktivitas yang sedang dilakukan baik secara proses maupun pencapaian akan mendorong anggota tim untuk lebih fokus terhadap hasil akhir yang akan dicapai. Untuk memimpin tim secara virtual maka diperlukan tindak lanjut secara rutin dan juga menyampaikan mencapaian yang telah dicapai secara terstruktur. Walaupun dilakukan secara virtual, akan tetapi setiap pencapaian akan memberikan kepuasan terhadap keseluruhan tim.

Lakukan Sesi Analisa Proses

Melakukan sesi analisa proses kepada seluruh anggota tim adalah penting untuk dapat mengetahui proses yang sedang dijalankan serta menganalisa jika terdapat kesalahan dalam proses untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan. Sesi analisa proses dapat dilakukan secara tim maupun individual. Dengan proses analisa maka seluruh anggota tim akan menyadari proses yang dilakukan dan dapat dilakukan perbaikan secepat mungkin jika terjadi kesalahan dalam proses yang ada.

Meningkatkan Insentif untuk Kolaborasi Bersama

Insentif ini untuk meningkatkan kolaborasi bersama selain daripada performa secara individu. Memimpin tim secara virtual akan meningkatkan individualisme dari para anggota, sehingga perlu diberikan pemacu untuk kolaborasi bersama tetap berjalan dengan baik walaupun dilakukan secara virtual.

Kesimpulan

Kepemimpinan dalam era Digital dua arah bisa dilakukan dengan berbagai sarana kemudahan teknologi digital, sehingga proses tukar pendapat, saran dan masukan bisa disampaikan lebih cepat, tanpa harus membuat pertemuan dan penjadwalan rapat tatap muka antara pimpinan dengan bawahan. Dengan begitu, proses pengambilan keputusan serta perbaikan atas proses kinerja yang terjadi bisa lebih cepat mendapatkan penanganan dan perbaikan. Perkembangan teknologi digital saat ini juga sangat mendukung gaya kepemimpinan dua arah, karena dapat mempercepat proses pengambilan keputusan serta meningkatkan produktivitas dan loyalitas pekerja melalui pemanfaatan teknologi digital yang ada.

Pandemi Covid-19 membawa pola baru dalam interaksi di masyarakat maupun di dunia kerja. Pola ini akan menjadi kebiasaan baru karena sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang ada. Hal ini dtunjukan oleh adanya perubahan perilaku dan gaya hidup masyarakat yang kian berkembang dan tidak mengenal tempat serta waktu dalam melakukan interaksi satu sama lain. Dengan begitu, perlu adanya kesiapan infrastruktur di bidang teknologi digital dan regulasi kebijakan guna mendukung dan memaksimalkan perkembangan teknologi digital yang ada.

Kepemimpinan dalam era digital juga membutuhkan pemimpin yang tanggap dan mampu dalam mengoperasikan segala teknologi yang tersedia saat ini guna memaksimalkan potensi dari setiap bawahan. Walaupun teknologi virtual lebih fokus kepada hasil akhir, setiap pemimpin juga tidak boleh mengabaikan faktor proses yang terjadi. Memaksimalkan setiap teknologi yang ada dalam mengontrol tim akan mengubah tatanan kepemimpinan dimasa kini dan akan datang. Pemimpin akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk memonitor secara jarak jauh dan tetap memantau proses pekerjaan yang dilakukan oleh tim secara virtual. Walaupun konsekuensi dari kepemimpinan di era digital ini dapat menjadikan tidak adanya Batasan waktu dari setiap individu untuk bekerja dan berkomunikasi dengan tim nya.

Saran

Ditengah perkembangan teknologi digital yang terjadi begitu cepat, setiap individu bisa mendapat akses kemudahan semua informasi yang dibutuhkan. Oleh karena itu, diperlukan sebuah batasan serta peran etika moral dalam mengimplementasikannya.

Kebiasaan baru dalam komunikasi virtual pada masyarakat perlu didukung dengan kesiapan infrastruktur di bidang teknologi digital dan regulasi kebijakan guna mendukung dan memaksimalkan perkembangan teknologi digital yang ada.

Disisi lain lain, perkembangan Virtual Reality akan semakin maju kedepannya untuk menciptakan tatap muka virtual lebih terkesan hidup didunia maya. Hal ini perlu diantisipasi oleh setiap lapisan masyarakat untuk bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang ada.

Setiap pemimpin juga perlu untuk membentuk kejelasan dari setiap tugas dan tanggung jawab tim yang ada. Sehingga tidak terjadi kebingungan dalam anggota tim terutama pada saat anggota tim berada pada jarak yang jauh. Aktivitas team building secara virtual perlu ditingkatkan dan dibuat secara lebih kreatif lagi sehingga tidak menjadi penghalang dikemudian hari.

*Tulisan ini adalah kolaborasi dari Sepriyanto & Ronald Kaimuddin (Mahasiswa MM Universitas Trilogi) dibawah arahan dari Ir. S. Benny Pasaribu, M.Ec., Ph.D se

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun