Mohon tunggu...
Ronald Kaimuddin
Ronald Kaimuddin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Godly man

A simple man with passion and dedication

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepemimpinan Dalam Era Transformasi Digital

19 April 2022   20:38 Diperbarui: 19 April 2022   20:47 1193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Disatu sisi, pandemi Covid-19 membawa hal negatif. Namun, di sisi lain pandemi ini juga membawa perubahan pola baru dalam berinteraksi di masyarakat maupun di dunia kerja. Nampaknya pola ini akan menjadi kebiasaan baru karena sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi, yang tanpa kita sadari sebetulnya kita sudah merealisasikannya.  Hal ini ditunjukan oleh adanya perubahan perilaku dan gaya hidup masyarakat yang kian berkembang dan tidak mengenal tempat serta waktu, yang menyebabkan digitalisasi mudah diterima oleh masyarakat saat ini. Seperti halnya kemudahan akses internet yang terbukti memudahkan masyarakat melakukan apapun, dimanapun dan kapanpun.

Sejalan dengan itu, Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Yuliandre Darwis mengatakan, saat ini kebutuhan masyarakat kebanyakan bukan hanya soal sandang, pangan dan papan saja tapi juga dukungan perangkat digital yang harus memadai. Oleh karena itu, pandemi Covid-19 diyakini telah mempercepat era digitalisasi di Indonesia. Hal inilah yang melatarbelakangi pentingnya kesiapan infrastruktur di bidang teknologi digital dan regulasi kebijakan guna mendukung dan memaksimalkan peran peran teknologi digital.

Manajemen Kesan dari Pemimpin

Memberikan kesan yang positif menjadi salah satu cara pemimpin untuk mendapatkan tempat dihati pengikutnya. Ini terjadi dihampir setiap aspek organisasi maupun perusahaan. Seperti yang dituliskan oleh Pfeffer,1977b,1981 "Banyak pemimpin berupaya untuk menciptakan kesan bahwa mereka penting, kompeten dan memegang kendali situasi." Hal ini bertujuan untuk memberikan kesan dan informasi secara tidak langsung bahwa mereka adalah pemimpin. Hal ini dapat dengan mudah dilakukan secara tatap muka dimana dapat memperlihatkan kharisma, tindakan dan tata Bahasa dari pemimpin tersebut. Terkadang para pemimpin pun dapat menutupi kegagalan strategi yang diterapkan demi tetap menjaga kesan positif dalam dirinya. Didalam era digital saat ini, dimana kita lebih fokus kepada hasil akhir daripada proses akan semakin mengaburkan peran dari pemimpin dalam prosesnya. Akan tetapi dalam kepemimpinan digital atau jarak jauh, hal paling objektif yang bisa kita lihat dari setiap individu adalah hasil kerja yang sudah ditentukan sebelumnya. Sehingga kepemimpinan dalam era digital dan jarak jauh ini akan lebih fokus kepada hasil akhir.

Benefit dan Keterbatasan Tim Virtual

Adalah beberapa benefit dan keterbatasan yang akan kita bahas pada tulisan ini. Dimulai dari benefit tim virtual adalah:

Semakin mudah untuk memasukkan anggota tim yang bermutu dari mana saja.

Dengan adanya bantuan teknologi virtual dan juga semakin menjamurnya aplikasi untuk memfasilitasi virtual meeting, maka akan semakin memungkinkan untuk berkolaborasi dengan tenaga kerja terbaik dari seluruh bagian dunia. Kita tidak dibatasi lagi oleh jarak, komunikasi dan kehadiran fisik. Siapa saja dapat menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang diberikan dari mana saja.

Kemungkinan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat

Dengan adanya teknologi virtual maka kolaborasi antar tim yang semakin mudah dan cepat memungkinkan pekerjaan untuk bisa selesai lebih cepat. Jika dahulu pekerjaan dilakukan di tempat kerja, maka kita pekerjaan tersebut dapat dilakukan dimana saja sesuai keinginan pekerja. Pekerja bebas untuk menentukan situasi yang diinginkan untuk mempercepat pekerjaan selesai.

Selain dari keuntungan diatas, terdapat juga beberapa keterbatasan dalam memimpin tim virtual seperti beberapa poin dibawah ini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun