Mohon tunggu...
Ronald Dust
Ronald Dust Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Musik dan Jurnalis

Seniman Musik dan Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hentikan, Ayah..! (Bagian 4 - Tamat)

7 April 2017   01:19 Diperbarui: 7 April 2017   09:00 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pics4learning.com | Design: ronaldhutasuhut.com

..........................

Apa yang Engkau lakukan Tuhan? Aku mencintai anak istriku. Aku berjuang keras menghidupi mereka. Aku telah dijebak kawanan penjahat, aku tidak tahu mereka membuat diriku menjadi jahat. Apakah ini arti dari mimpiku, sudah jatuh tertimpa tangga? Apa yang telah kulakukan sehingga menjadi begitu dosa di hadapanMu? Mungkin aku akan mendengar jawabanMu langsung... sekarang juga...

Nyawa Jefri tak terselamatkan. Ia tewas kehilangan banyak darah dalam perjalanan menuju RS terdekat.

..........................

Dua minggu kemudian, polisi menangkap penyebar berita palsu di media online. Media tersebut memberitakan bahwa seorang anak meninggal dunia pada saat ayahnya dikepung polisi karena terlibat penjualan sabu sebanyak 5kg.

Oh! Ternyata Sarah kecil masih hidup!! Sarah selamat!

Ervina dan Sarah begitu sedih dengan luka yang mendalam di hati. Sarah sudah mencoba memanggil ayahnya pulang. Ia berusaha menyampaikan pesan:

Sarah ga mau berjuang ngelawan penyakit Sarah lagi, ayah. Sarah pingin ketemu ayah. Kalau Sarah ga bisa liat ayah lagi, Sarah ga mau berjuang lagi. Hentikan, Ayah! Pulang kesini sekarang liat Sarah.

Seperti yang dituliskan perawat ICU berdasarkan ucapan Sarah, ketika Sarah berbisik. Tapi pesan itu tidak pernah sampai kepada sang ayah.

Jefri, semoga engkau tenang di alam sana.

Penulis: Ronald Hutasuhut, 2017

Dipublikasikan pertama kali di Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun