Mohon tunggu...
Ronald Dust
Ronald Dust Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Musik dan Jurnalis

Seniman Musik dan Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hentikan, Ayah! (Bagian 1)

6 April 2017   18:21 Diperbarui: 7 April 2017   02:00 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa lu, Jef?” Tanya seorang teman. Jefri hanya tersenyum salah tingkah. Ia membersihkan bekas gelas yang jatuh dan langsung pergi ke atas lagi.

Sama seperti hari-hari kemarin, Sarah langsung berlari ke arah pintu karena ayahnya mengetuk pintu. Yang berbeda adalah pancaran cahaya dari mata Jefri yang redup. Ervina langsung menghampiri Jefri dan menuntunnya ke kursi. “Ayah kenapa?” tanya Sarah keheranan.

Ayah ga kenapa-kenapa kok sayang. Tadi di kantor capek. Bolak-balik ke atas, ke bawah, ke atas lagi. Haha.. Ga apa-apa kok sayang. Gimana tadi di sekolah?” semuanya hanya terdiam.

Mungkin kamu sakit, yah. Besok minta ijin aja ke Puskesmas.” Ervina membujuk Jefri untuk periksa ke Puskesmas. Tapi Jefri menolak. “Ayah cuma capek sayang..

............................

Aaakh..!

Ervina terbangun mendengar Jefri yang tiba-tiba terduduk berkeringat dan berteriak. “Ayah! Ayah kenapa?

Bersambung ke bagian 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun