“Kenapa lu, Jef?” Tanya seorang teman. Jefri hanya tersenyum salah tingkah. Ia membersihkan bekas gelas yang jatuh dan langsung pergi ke atas lagi.
Sama seperti hari-hari kemarin, Sarah langsung berlari ke arah pintu karena ayahnya mengetuk pintu. Yang berbeda adalah pancaran cahaya dari mata Jefri yang redup. Ervina langsung menghampiri Jefri dan menuntunnya ke kursi. “Ayah kenapa?” tanya Sarah keheranan.
“Ayah ga kenapa-kenapa kok sayang. Tadi di kantor capek. Bolak-balik ke atas, ke bawah, ke atas lagi. Haha.. Ga apa-apa kok sayang. Gimana tadi di sekolah?” semuanya hanya terdiam.
“Mungkin kamu sakit, yah. Besok minta ijin aja ke Puskesmas.” Ervina membujuk Jefri untuk periksa ke Puskesmas. Tapi Jefri menolak. “Ayah cuma capek sayang..”
............................
“Aaakh..!”
Ervina terbangun mendengar Jefri yang tiba-tiba terduduk berkeringat dan berteriak. “Ayah! Ayah kenapa?”
Bersambung ke bagian 2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H