Mohon tunggu...
Politik

Partisipasi Politik Kristiani

27 Maret 2017   16:30 Diperbarui: 27 Maret 2017   16:37 4880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Para pemimpin gereja maupun tokoh Kristen dituntut keberaniannya untuk  memperingatkan para pejabat yang korup atau para pemimpin negara yang berbuat jahat. Demikian juga, pemberitaan Kabar Baik di tengah masyarakat membutuhkan keberanian dan ketulusan agar pemberitaan  keadilan dan kebenaran tidak pernah berhenti hanya karena ancaman dan penganiayaan. 

  Bukankah Yohanes Pembaptis  juga  telah menegur raja Herodes sehingga telinga dan muka mereka menjadi panas  dan murka.  Kepada orang Farisi dan orang Saduki, ia mengatakan mereka keturunan ular beludak, karena ketidakbenaran hidup mereka. Ia berani menegur Herodes Antipas karena merebut Herodias, istri Herodes Filipus.  Memang  suara kenabian dan kejujuran penuh dengan risiko dimusuhi banyak orang.

Gereja tidak boleh terlibat politik praktis :

Penting dicamkan bahwa orang Kristen secara individu harus berpartisipasi dalam sistem politik  untuk membangun pemerintahan yang baik termasuk melalui pemberian masukan dan pandangan-pandangan yang membangun.  Orang Kristen tidak boleh golput karena Allah juga bekerja melalui berbagai situasi yang sedang terjadi sekalipun dalam dunia yang jahat.  

  Namun demikian ingatlah,  gereja dan para pemimpin gereja janganlah melakukan politik praktis dan membawa-bawa politik ke dalam gereja, mengingat politik sarat dengan berbagai kepentingan yang dapat menjerumuskan umat kedalam pengelompokan dan perpecahan yang yang tidak boleh terjadi didalam gereja.  

Para pemimpin jemaat janganlah juga berperan sebagai pemimpin partai politik tertentu. Pelayanan gereja tidak boleh dikait-kaitkan dengan afiliasi partai tertentu, karena ini sangat berbahaya.  Sebagai contoh, pemberian bantuan kepada suatu masyarakat yang dilanda bencana alam, yang semula ditujukan sebagai tindakan kasih, tetapi apabila sudah dikait-kaitkan dengan sebuah partai politik, apalagi dengan membawa bendera partai, maka hal itu bisa dianggap  sebagai suatu tindakan politik, untuk memperoleh dukungan politik tertentu, sehingga  mengakibatkan kecurigaan dan perpecahan umat.  

Akhirnya, tanggungjawab politik, haruslah difahami secara komprehensif yaitu kepatuhan orang Kristen kepada Pemerintah atau partai yang berkuasa dengan segala program-programnya politiknya untuk membawa masyarakat  kepada suatu negara yang sejahtera. Selain itu para pemimpin gereja juga  dipanggil untuk menjadi teladan (garam dan terang) didalam masyarakat negara,  menegur apabila para penguasa melakukan kesalahan dan lebih dari itu semua, orang Kristen wajib mendoakan negara dan para penguasa agar mereka diberikan kesehatan dan umur panjang, hati yang takut  akan Tuhan dan menggunakan kekuasaannya dengan baik  dan memuliakan Nama Tuhan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun