Dilan versi gue episode 9 (kembali rasa)
Beni melihat melani dengan tatapan bingung,
Melani hanya diam mematung anggun,diam adalah emas di kala moment seperti ini,
iia berpikir mau pulang saja,
tapi masih menunggu keputusan ucap keluar dari mulut beni,
Iia tak ingin menggangu kepentingan keluarga beni,tentu keluarga lebih penting dari sekedar hanya main atau makan bersama melani,
Apalagi melihat romansa harmonis keluarga beni,
Membuat melani larut dalam suasana,rasanya ingin masuk di bagian keluarga tersebut,
Gumam melani dalam hati
"Kenapa kalian diam aja"
Tegur bu linda membuyarkan suasana beku,
"Jadi gini bun,tadinya kita mau main dlu cari makan,karna bunda ngajak beni ngejemput ayah,
beni jadi bingung harus gmn,"
Jawab beni masih bingung
"Ya udah,hayu makan bareng aja,sekalian nunggu ayah,
melani gpp kan bunda ikut?"
Bu linda mencairkan suasana dengan nada riang,
"Melani ma gkk masalah bun,takutnya malah ngeganggu acara kalian"
Jawab melani ragu
Nampak beni memberikan isyarat pada melani dengan menganggukan kepalanya disertai kedipan mata,
Akhirnya mereka sepakat bersama untuk mencari tempat nongkrong sambil menunggu kedatangan pa robi di bandara husein sastra negara,
Beni mengambil sepedanya yg terpakir rapih lalu menyusunnya di bagasi belakang mobil,
Beni duduk di depan setir untuk mengemudi,lalu melani duduk tepat di sebelah kiri beni dan bu linda duduk di kursi tengah,
Beni membelah jalanan kota yg di setiap sudutnya membentang bangunan-bangunan tinggi yg mencerminkan kemajuan kota
Angannya trus menerawang bangunan tersebut hingga titik tertinggi lalu menyentuh langit,
Iia teringat saat liburan ke dubai dan mengunjungi gedung tertinggi di dunia yg bernama gedung burj khalifa
Gedung pencakar langit dengan tinggi 828 meter tersebut memiliki 160 lantai yg sangat memukau,membuat beni terkagum hebat
angan beni pun  mencapai puncaknya,iia ingin memecahkan rekor dunia dengan membangun gedung yg menembus awan,
Dan bandung adalah kota impiannya,kota yg terkenal akan daya wisatanya itu,akan menjadi mimpi besar beni
"Hati-hati ya a,kamu belum punya sim"
Bisik bu linda membuyarkan lamunan beni
ok bun,kan sekarang udh 17 tahun,
bsok tinggal bikin sim ke kantor polisi,
Jawab beni kembali fokus pada kemudi
Oooo....iiiiyaaa...hari ini kamu ulang tahun ya a,maaf bunda gkk ingat,
Akting bu linda pura-pura lupa mengenai ulang tahun anaknya,
"Selamat ulang tahun ya syang,"
Ucap bu linda sambil mengusap rambut beni
Selamat ulang tahun ya ben,
semoga di berikan kesehatan,
di limpahkan rezkinya,
menjadi anak yg berbakti pada orang tua dan cepet mendapatkan pasangan,
Di susul melani yg ikut mengucapkan selamat pada beni di sertai ucapan doa dengan senyumnya yg anggun,
Terimakasih,
Beni tersenyum dan tetap fokus pada kemudinya
Beni blm punya pacar ya mel,kirain bunda kalian ini pacaran,
Ucap bunda mengagetkan melani
Coming soon bun....
Jawab beni cepat
Melani hanya tersenyum mendengar  ucapan beni,tapi tak bisa di pungkiri perasaannya begitu merona seakan indah warna pelangi menembus hatinya,
Melani melihat beni yg sedang fokus dengan kemudinya,
Iia blm pernah menatap beni sedalam ini,beni sungguh bintang yg begitu terang,hingga di siang hari pun cahya nya tetap benderang,
Cahyanya begitu indah,
dalam sinarnya iia memberikan kehangatan jiwa,dalam terangnya iia menyapu gelap yg menghinggap rasa,
Ucap melani dalam hati
"Kita ngopi di sekitaran bandara aja ya,biar nnti gkk kejebak macet,
Ayah lending jam brp bun?"
Tanya beni
"Bebas a,
bunda ma ikut anak muda aja deh,
tdi ayah bilang lending jam 18:00 lebih,
Melani mau makan dmn?"
Tanya bunda linda
Melani ma ikut ibu mertua aja deh...
Canda melani membuat suasana yg dingin oleh ac mobil menjadi lebih hangat
Mereka tertawa bersama menghiasi kebahagiaan ruang mobil dengan interior mewahnya,
Mata beni melirik ke arah melani,senyumnya masih mengembang,seakan iia baru saja melupakan kegalauannya selama pagi tadi,
Melani nampak asik ngobrol dengan bunda linda,
terlihat melani yg sangat merindukan sosok kasih sayang dan perhatian ibunya,Dan itu semua terbayarkan dengan pertemuannya dengan bunda linda,
Beni senang karna sosok ibundanya mampu melengkapi kekosongan hati melani,
dan beni pun berharap dirinya mampu mengisi kekosongan hati melani di bagian yg lain,
bagian yg tersembunyi,
bagian yg sulit di jangkau,
bagian yg paling dalam,
yg bisa membiaskan bahagia
tak terasa mereka sudah masuk kawasan bandara husein sastra negara,
bandara peninggalan pemerintahan hindia belanda ini sebelumnya bernama landasan terbang andir,yg kemudian di ambil alih jepang pada tahun 1942 hingga 1945,
setelah indonesia merdeka bandara tersebut sempat vakum sanpai tahun 1949 dan di ambil alih oleh AURI sebagai pangkalan militer pada tahun 1969-1973 Â hingga akhirnya pada tahun 1973 bandara tersebut boleh di gunakan untuk penerbangan komersial dan terus mengalami perkembangan sampai saat ini,
nama husein sastranegara sendiri di ambil dari seorang pilot AURI yg gugur saat latihan terbang di yogjakarta pada tgl 26 september 1946
Pada awal tahun 2019 bandara ini di anggap tidak mampu memenuhi kebutuhan penerbangan di karnakan landasan pacunya yg kurang luas,
Sehingga beberapa penerbangan di pindahkan ke bandara kerta jati yg baru saja di resmikan di pertengahan tahun 2019
Tak seperti bulan-bulan sebulumnya,area parkir yg biasa padat kini terlihat lebih lowong karna memang beberapa penerbangan yg seharusnya ke husein sudah di pindahkan ke kertajati sejak awal juli kemarin,
Beni memakirkan kendaraannya di parkiran dekat minimarket,
di lihatnya jam menunjukan pukul 17:00
Matahari yg seharian sembunyi kini melihatkan pesonanya di ufuk barat,bersiap untuk istirahat dan kembali di esok fajar,
Mereka turun bersama dan memilih salah satu restaurant yg tak jauh dari pintu kedatangan international,
Bu linda yg merekomendasikan tempat tersebut agar lebih mudah melihat kedatangan pa robi,
Karna memang tadi Pa robi sempat memberi kabar pada bu linda bahwa pa robi terlebih dahulu terbang ke singapore untuk keperluan bisnis sebelum pulang ke bandung,
jadi sudah bisa di pastikan bahwa iia akan keluar dari pintu tersebut
Beni di tinggalkannya di belakang,
Melani dan bunda linda nampak lebih dulu melangkahkan kakinya untuk mencari tempat duduk terbaik di restaurant tersebut,
Bu linda menunjuk ke arah lantai 2,
melani mengiyakan dengan menggandeng tangan bu linda ke lantai atas,
Gandengan tangannya membuat beni jadi iri,
Di balik iri nya ada bahagia yg dalam,
Bahagia yg tak seharusnya ada di kala melani sedang terpuruk dalam,
Beni mulai merasa aneh dengan rasanya,apa iya ini cinta,
Memang dlu beni sempat menyimpan rasa dengan melani,tapi tak seperti ini
Beni menyusul mereka ke lantai atas dengan menaiki tangga,
dengan angan yg masih melayang, dengan senyum yg masih mengembang
Iia melangkahkan kakinya yg atletis melalui beberapa anak tangga yg kokoh dengan alas betonnya
Sedangkan melani dan bundanya terlihat sudah duduk manis sambil melihat-lihat buku menu
Beni menarik kursi dan memilih untuk duduk berhadapan dengan melani,
agar iia bisa menikmati indahnya bidadari surga bersama lembayung senja,ini moment langka anugrah sang maha kuasa,bagaimana dengan kebesarannya menciptakan keindahan dlm bentuk yg berbeda di moment yg sama,keindahan senja dengan sinar mentarinya,
dan keindahan melani yg matanya memancarkan kedamaian...
Sungguh damai yg sempurna,
Mereka semua hanya memesan minuman hangat,
sambil menunggu pa robi mereka asyik ngobrol dan saling berbagi cerita,
Bu linda menceritakan kisah-kisah lucu semasa beni masih kecil,
melani terlihat penasaran dan sangat tertarik dengan cerita-cerita bu linda,
Obrolan mereka di hiasa canda tawa
Tak terasa kumandang adzan magrib telah menggema,beni mengajak mereka turun untuk sholat lalu kemudian menunggu pa robi di depan pintu kedatangan airport,
Tak lama berselang pa robi terlihat keluar bandara dengan dasinya yg masih mengalung di kerah baju pa robi,
Di lihatnya area bandara,hingga mata pa robi terhenti ketika melihat putranya beni dan istrinya bu linda,
raut wajah pa robi berubah ketika melihat ada seorang gadis yg menggandeng tangan istrinya,
Episode selanjutnya
Wattpad/ronabudiawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H