Pupuk organik merupakan salah satu trending topik dalam dasawarsa belakangan. Kata organiknya merupakan salah satu kunci di tengah dunia yang sudah semakin tua dan bermasalah ini. Back to nature, slogannya. Organik adalah jalannya. Semua yang berbau organik saat ini menjadi barang mahal yang terus dibudayakan oleh umat manusia. Sektor ini pun menarik banyak pihak untuk terlibat didalamnya. Termasuk didalamnya seorang anak muda dari Praya – Lombok Tengah, Muhamad Azwar Fuadi.Â
Azwar, membangun pabrik pupuk organik di tengah Kota Praya secara serius dengan melakukan investasi pengolahan bahan-bahan organik menjadi pupuk organik dengan merek Bio – Azwar Plus. Pengembangan pupuk organik yang diinisiasi oleh lulusan FKIP Bahasa Inggris Universitas Hamzanwadi ini telah melalui riset panjang berbasis pada pengalaman hidup anak muda ini. Pengalaman memiliki orang tua yang berprofesi sebagai petani merupakan salah satu keunggulan komparatif yang menjadikan Azwar memilih jalan pedang menjadi seorang pengusaha pupuk organic di NTB.Â
Pembangunan pabrik adalah bukti keseriusan anak muda ini merintis jalan menjadi salah seorang inisiator usaha pupuk organik besar di Provinsi NTB. Pabrik pupuk yang dibangunnya dapat menjadi salah satu lokasi destinasi wisata bagi stakeholders yang ingin belajar dan memahami bagaimana bahan-bahan organik dapat diolah menjadi pupuk organik cair yang bermanfaat bagi lingkungan.Â
Banyak pemahaman baru yang akan terbentuk jika berkunjung ke pabriknya, banyak ilmu baru yang dapat dikembangkan berbasis pada kunjungan wisata ke lokasi pabrik pupuk pengusaha muda ini. Siapa tahu, ada hal baru yang bisa dibawa pulang untuk kemudian diterapkan di lain tempat. Itulah esensi wisata industri, berekreasi sembari menambah hal baru. Hal baru yang dapat mendorong minat generasi muda untuk menjadi pengusaha. Jalan pedang adalah pilihan, dan seorang Azwar mengajarkannya buat kita semua.Â
Wisata Kerajinan Ketak Dan Lidi Badri
Ketak dan lidi merupakan jenis tumbuhan merambat yang banyak ditemukan di kawasan hutan dan pegunungan. Beberapa jenis tumbuh liar bahkan sebagian malah belum dimanfaatkan dengan optimal. Inisiasi kerajinan dari tanaman ini menjadikannya sebagai salah satu atraksi wisata yang tentunya akan menarik untuk menjadi salah satu destinasi wisata baru di NTB. Produk yang dihasilkan seperti inke, keranjang buah, dan kombinasi produk kerajinan berbasis lidi dan ketak sungguh menarik untuk dipelajari sebagai sebuah aktifitas wisata. Menganyam lidi dan ketak menjadi sebuah produk, sesederhana apapun akan menjadi sebuah sensasi yang menarik untuk pihak-pihak yang ingin belajar dan merasakan bagaimana membuat sebuah produk dengan teknik keterampilan tinggi seperti itu. Sebuah produk kerajinan pastinya cantik untuk dilihat, namun apakah membuatnya sesederhana itu? Sensasi tersebut pastinya akan menjadi nilai tambah wisata industri yang begitu luar biasa.Â
Sensasi adalah nilai yang tidak ternilai, apalagi jika dialami sendiri. Sensasi merasakan menganyam lidi dan ketak menjadi sebuah produk, tentulah akan menjadi sangat luar biasa. Aktifitas wisata industri kerajinan bisa terbangun dengan melakukan, mengalami dan menikmati sendiri cara menganyam dan mendesain sebuah produk kerajinan berbasis lidi dan ketak yang dimentori langsung oleh tenaga terlatih di rumah produksi Terang Terus yang diinisiasi oleh Badri. Menjanjikan sekali, bersuka ria sembali belajar, sebuah konsep wisata yang tentunya sangat menyenangkan. Sensasional.
Kita selama ini cenderung mengganggap sebelah mata sebuah produk khususnya produk kerajinan, namun begitu mengalaminya, sembari berekreasi, tentunya aktifitas tersebut akan menjadi salah satu atraksi bagi pelaku industri yang dikunjungi. Kerajinan, adalah produk tangan, mesin pun sulit untuk masuk ke dalamnya, karena semua itu adalah seni, dan seni selalu tidak bisa tergantikan, karena hal itu adalah hasil karya Tuhan untuk para cucu Adam. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Wisata Serbat Jahe Longserang Barat Selatan Abdul Hadi
Longserang Barat Selatan dari jaman dahulu sudah terkenal sebagai sentra gula aren di NTB. Penghasil enau terbaik dari lereng Rinjani. Enau terbaik yang kemudian diolah menjadi aren dan tuak manis. Menyegarkan, dan rasa yang menggoda. Setelah sekian lama populer dengan aren, Longserang Barat Selatan mulai mencoba produk turunan berikutnya dari aren. Olahan itu bernama serbat. Serbat adalah produk kombinasi antara gula aren dan jahe.Â
Sebuah serbat harus menggunakan gula aren, selain itu bukan serbat namanya. Karena serbat jahe tersebut merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang orang Sasak. Hal ini yang coba dilestarikan oleh Abdul Hadi, owner brand Longserang Barat Selatan, olahan serbat jahe. Menarik melihat proses pengolahan aren menjadi serbat jahe.Â