Mohon tunggu...
ROMO NTB
ROMO NTB Mohon Tunggu... Wiraswasta - muslim, plural, akar rumput

Aku adalah apa yang diinginkan Tuhan atas diriku

Selanjutnya

Tutup

Money

Wisata Industri NTB, Peluang Pengembangan Wisata Berbasis Industri Lokal

21 Maret 2022   19:53 Diperbarui: 23 Maret 2022   00:49 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengelolaan Wisata Berbasis 4 A

Berbicara tentang pengelolaan konsep wisata, tidak terlepas dari 4 A. Apa yang menjadi daya tariknya, apa saja aktifitas yang mungkin dilakukan, bagaimana aksesibilitasnya dan apa saja faktor pendukung untuk membangun amenitas untuk pengunjung. Keempat konsep tersebut dibedah dalam koridor pelaku industri NTB. Bagaimana membedahnya, mari kita bahas bersama.

Atraksi. 

Atraksi adalah kunci. Apa daya tarik yang membuat seorang pengunjung harus datang ke sebuah tempat wisata. Pantai misalnya, daya tarik apa yang ditawarkan oleh sebuah lokasi pantai untuk menjadi sebuah destinasi wisata yang menarik. 

Melihat matahari terbenam? Menyelam (diving)? Menyelam di permukaan (snorkeling)? Berselancar (surfing) ?Spot selfie yang menarik? Atau jajanan kuliner khas pantai seperti kelapa muda? Semua itu adalah nilai jual utama sebuah lokasi wisata. Berbagai brosur dan agen pemasaran akan menjual hal tersebut dalam promosinya. Karena itulah nilai jual utama sebuah destinasi wisata. Bagaimana dengan wisata industri? Apa yang menjadi daya tarik utamanya. 

Tentu saja proses produksinya. Bagaimana sebuah produk itu dibuat? Apa saja bahan bakunya? Siapa yang terlibat? Bagaimana pemasarannya? Bagaimana pelaku industrinya memulai usaha tersebut? Terinspirasi dari siapa? dan hal-hal lain yang terkait dengan dunia industri itu sendiri. Tempe misalnya, banyak di antara kita yang mungkin ingin tahu dan penasaran, bagaimana cara sebuah tempe diproduksi. 

Bagaimana mencampur ragi dengan adonan kedelai? Bagaimana memproses sebuah tempe dari bahan baku kedelai? Dan proses lain yang terlibat sampai menghasilkan sebuah tempe yang lezat untuk disantap. Sebagian kita mungkin berargumen, cari saja di internet, ada kok proses pembuatan tempe, namun tentu saja, melihat langsung proses produksi sebuah produk akan memberikan nuansa yang berbeda. Dunia maya adalah segalanya, namun melihat dengan mata kepala tentunya memberikan rasa yang lebih nyata.

Kekuatan nilai jual pada proses produksi khususnya untuk beberapa produk industri unggulan di NTB tentunya merupakan ceruk pasar yang perlu untuk dikembangkan. 

Pernahkah kita melihat proses pembuatan teh kelor? Atau melihat proses pengolahan rumput laut menjadi biskuit? Atau mengamati dari dekat bagaimana sebuah kain tenun Sasambo dibuat? Atau melihat proses pengolahan sampah plastik menjadi sebuah dompet dan kerajinan cantik? Atau penasaran dengan proses pembuatan sebuah kerajinan tas dari anyaman bambu? 

Bagaimana dengan pembuatan sabun cuci piring lokal NTB? Proses produksi produk pelaku industri tersebut adalah nilai atraksi terbaik yang dapat ditawarkan sebagai nilai jual dalam pengembangan wisata industri di Provinsi NTB. Tentunya, banyak sekali produk olahan pelaku industri lainnya yang memiliki nilai jual tinggi untuk dikembangkan. Dengan kekhasan masing-masing. Sesuai dengan produk yang mereka tampilkan.

Aktifitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun