Mohon tunggu...
DAyat RM
DAyat RM Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer

Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menggali Potensi Wisata dari Desa Terdampak Banjir Rob Kabupaten Pekalongan

12 November 2022   23:38 Diperbarui: 12 November 2022   23:39 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by : Google maps

Saat ini, desa-desa terdampak banjir rob di Kecamatan Tirto Pekalongan mulai berbenah. Pemerintah desa dan pemerintah kabupaten mulai memperbaiki jalan-jalan dan fasilitas umum yang tenggelam dan rusak akibat banjir. Masalah utama yang sering menghambat pembenahan adalah sampah plastik yang berserakan.

Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai sadar betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Kesadaran tersebut adalah satu langkah awal menjadikan desa yang ramah lingkungan dan membuka potensi menjadi desa wisata. 

Apalagi, semenjak banjir rob yang tak kunjung surut. Banyak sekali orang-orang yang mampir untuk memancing ikan. Bahkan, terkadang berasal dari luar kota Pekalongan seperti Semarang, Cilacap, dan Pemalang. Tidak hanya mancing, Komunitas Paser ikan (penembak ikan) ikut ramai mencari ikan di desa terdampak banjir rob Pekalongan.

Karena, semenjak banjir rob datang banyak sekali ikan konsumsi yang muncul di dekat pemukiman. Seperti ikan nila, ikan bandeng, ikan mujaer, dan ikan gabus. Sehingga menarik perhatian bagi yang hobi mancing ataupun menembak ikan. 

Belum lagi mulai berkumpulnya burung-burung laut seperti kuntul kerbau, ruak-ruak, burung bangau dan lain sebagainya. Yang pastinya menambah keanekaragaman hayati desa tersebut. 

Semakin besar keanekaragaman hayati yang hadir, maka akan bertambah menarik pula desa tersebut.

Kondisi banjir rob juga mengubah struktur ekosistem dari desa-desa tersebut. Alam menjadi asri kembali dengan ekosistem yang berbeda. Seakan-akan alam sedang melakukan suksesi ekologi. Banyak sekali tumbuhan mangrove yang muncul. Sehingga menambah kesan seperti hutan magrove. 

Ekosistem mangrove juga bermanfaat menyerap karbon dan menjadikan udara segar kembali. Selain itu, ekosistem mangrove juga mampu menahan abrasi dari ombak air laut ataupun sungai. Sebab akar-akar tumbuhan mangrove yang menjulang ke atas. Menjadikan akar tersebut sebagai media penahan ombak. Sekaligus, sebagai media akumulasi tanah dan lumpur untuk menjadikan dataran baru lagi.

Potensi Desa Wisata Banjir Rob

Image by : Radar Pekalongan
Image by : Radar Pekalongan

Dari berbagai macam perubahan yang terjadi dalam ekosistem. Serta pembenahan fasilitas umum dari pemerintah dan mitigasi bencana yang sudah tersistem. Maka tidak, Desa Terdampak banjir juga memiliki potensi untuk menjadi desa wisata. seperti Wisata Mangrove, Wisata Mancing, Tur Kapal Wisata.

Wisata Mangrove 

Wisata mangrove sebenarnya sudah ada di desa Mulyorejo. Namun karena masih baru, maka fasilitasnya belum begitu memadai. Tetapi, sudah banyak wisatawan yang berkunjung untuk menikmati suasana asri wisata mangrove.  Apalagi setiap tahun diadakan acara rutin sedekah laut/Nyadran setiap bulan suro yang begitu meriah. Sehingga dapat menarik minat para pengunjung.

Tur kapal Wisata 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun