Saat ini, desa-desa terdampak banjir rob di Kecamatan Tirto Pekalongan mulai berbenah. Pemerintah desa dan pemerintah kabupaten mulai memperbaiki jalan-jalan dan fasilitas umum yang tenggelam dan rusak akibat banjir. Masalah utama yang sering menghambat pembenahan adalah sampah plastik yang berserakan.
Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai sadar betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Kesadaran tersebut adalah satu langkah awal menjadikan desa yang ramah lingkungan dan membuka potensi menjadi desa wisata.Â
Apalagi, semenjak banjir rob yang tak kunjung surut. Banyak sekali orang-orang yang mampir untuk memancing ikan. Bahkan, terkadang berasal dari luar kota Pekalongan seperti Semarang, Cilacap, dan Pemalang. Tidak hanya mancing, Komunitas Paser ikan (penembak ikan) ikut ramai mencari ikan di desa terdampak banjir rob Pekalongan.
Karena, semenjak banjir rob datang banyak sekali ikan konsumsi yang muncul di dekat pemukiman. Seperti ikan nila, ikan bandeng, ikan mujaer, dan ikan gabus. Sehingga menarik perhatian bagi yang hobi mancing ataupun menembak ikan.Â
Belum lagi mulai berkumpulnya burung-burung laut seperti kuntul kerbau, ruak-ruak, burung bangau dan lain sebagainya. Yang pastinya menambah keanekaragaman hayati desa tersebut.Â
Semakin besar keanekaragaman hayati yang hadir, maka akan bertambah menarik pula desa tersebut.
Kondisi banjir rob juga mengubah struktur ekosistem dari desa-desa tersebut. Alam menjadi asri kembali dengan ekosistem yang berbeda. Seakan-akan alam sedang melakukan suksesi ekologi. Banyak sekali tumbuhan mangrove yang muncul. Sehingga menambah kesan seperti hutan magrove.Â
Ekosistem mangrove juga bermanfaat menyerap karbon dan menjadikan udara segar kembali. Selain itu, ekosistem mangrove juga mampu menahan abrasi dari ombak air laut ataupun sungai. Sebab akar-akar tumbuhan mangrove yang menjulang ke atas. Menjadikan akar tersebut sebagai media penahan ombak. Sekaligus, sebagai media akumulasi tanah dan lumpur untuk menjadikan dataran baru lagi.
Potensi Desa Wisata Banjir Rob
Dari berbagai macam perubahan yang terjadi dalam ekosistem. Serta pembenahan fasilitas umum dari pemerintah dan mitigasi bencana yang sudah tersistem. Maka tidak, Desa Terdampak banjir juga memiliki potensi untuk menjadi desa wisata. seperti Wisata Mangrove, Wisata Mancing, Tur Kapal Wisata.
Wisata MangroveÂ
Wisata mangrove sebenarnya sudah ada di desa Mulyorejo. Namun karena masih baru, maka fasilitasnya belum begitu memadai. Tetapi, sudah banyak wisatawan yang berkunjung untuk menikmati suasana asri wisata mangrove. Â Apalagi setiap tahun diadakan acara rutin sedekah laut/Nyadran setiap bulan suro yang begitu meriah. Sehingga dapat menarik minat para pengunjung.