Mohon tunggu...
DAyat RM
DAyat RM Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer

Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menggali Potensi Wisata dari Desa Terdampak Banjir Rob Kabupaten Pekalongan

12 November 2022   23:38 Diperbarui: 12 November 2022   23:39 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by : Google maps

Tur yang satu ini juga sudah ada di sepanjang sungai Sengkarang. Sungai yang berada di kawasan desa terdapak banjir rob Pekalongan Utara. Biasanya dipakai anak-anak untuk berpariwisata mengitari sungai Sengkarang. Sembari mengajarkan anak-anak TK dan SD pentingnya menjaga lingkungan sekitar. Tetapi, kalau dikembangkan lagi mungkin akan lebih menarik banyak wisatawan.

Wisata Mancing

Wisata mancing menjadi wisata yang sangat potensial. Karena sampai artikel ini di buat, ke-empat desa terdampak rob tersebut tidak pernah sepi dari pemancing. Bahkan setiap tahun pasti diadakan lomba mancing dan lomba paser (senapan ikan). Tahun ini ada dua lomba yang dilaksanakan di desa Terdampak banjir. 

Lomba mancing ikan gabus di desa Tegaldowo Bulan Agustus 2022 dan Tournament Barramundi Nasional (2022). Animo masyarakat pun sangat antusias, karena pesertanya pasti diatas 300 orang. Hal ini juga dapat menjadi potensi untuk menarik minat wisatawan.

Langkah Desa Terdampak Banjir Menjadi Desa Wisata 

1. Perbaikan jalan dan rute munuju ke area Wisata

Jalan menjadi fasilitas utama yang perlu diperhatikan. Karena, rute menuju tempat wisata menjadi salah satu alasan seorang berkunjung. Semisal jalan dan rute tidak nyaman, maka para wisatawan pun enggan berkunjung. Apalagi, jalan di kawasan banjir rob sering terendam air. Menjadikan banyak jalan yang rusak dan berlubang. Bahkan, jalan untuk menuju wisata mangrove pun sangat sulit dilewati.  

Untuk itu, Mulailah berkerja sama dengan pemegang birokrasi, volunteer, dan masyarakat sekitar untuk mewujudkan Wisata Ramah Berkendara.

Selain itu, perlu adanya penunjuk jalan menuju objek wisata. Sehingga memudahkan wisatawan untuk berkunjung. Tak lupa, kelengkapan fasilitas umum seperti toilet, tempat sampah dan tempat ibadah haruslah tersedia.

2. Mengadakan event atau menjalankan festival kreatif lokal yang sudah ada

Beberapa festival dan agenda tahunan tetap rutin dilaksanakan. Seperti Nyadran/Sedekah bumi, lomba mancing dan paser ikan. Dalam acara Nyadran pun terdiri berbagai macam festival untuk memeriahkannya seperti lomba balap perahu, lomba perahu hias, konser musik dan pagelaran wayang. 

Acara tersebut harus tetap terjaga, jangan sampai hilang seiring berkembangya zaman. Karena, event-event tersebut menjadi signature wisata di desa pesisir pantai dan terdampak banjir. Dengan, banyaknya event maka banyak pula peluang untuk menggiring para wisatawan. 

3. Mempromosikan Obyek Wisata di Berbagai Macam Media

Salah satu kelebihan era millenial adalah pertukaran informasi yang sangat masif. Untuk itu, menggunakan kemudahan tersebut untuk mempromosikan desa wisata adalah pilihan tepat. Menggunakan kekuatan media sosial baik Instagram, youtube, ataupun TikTok untuk menyebarluaskan informasi desa wisata pesisir pantai.

4. Menemukan Gen Kreatif Diantara Elemen Masyarakat

Seperti tema artikel ini "menyalakan gen kreatif masyarakat, Bangkitkan Perekonomian Indonesia Melalui Desa Wisata". Maka perlu dipahami bahwa membangun desa wisata bukanlah hal yang mudah. Untuk itu, perlu adanya kerja sama antar elemen masyarakat. Karena, dengan kerja sama akan menimbulkan pemikiran yang kritis dan solutif. Sehinga mampu menyalakan gen kreatif di masyarakat.

Seperti yang dilakukan Adira Finance saat ini. Dengan itikad membangkitkan perekonomian Indonesia maka dibuatlah kompetisi untuk memancing para penulis mengeluarkan ide kreatifnya. Pastinya dari berbagai macam perspektif yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun