Mohon tunggu...
Romi Padli
Romi Padli Mohon Tunggu... Teacher -

Romi Padli Mahasiswa Pascasarjana Ekonomi Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Marketing Syariah sebagai Solusi Cerdas dalam Berbisnis

17 Desember 2017   11:36 Diperbarui: 17 Desember 2017   11:40 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Islam sangat menganjurkan membuat strategi untuk bisnis dari usaha yang berkah. Karena hal ini akan berkaitan lansung dalam harta yang dimiliki.

Karna keberkahan harta akan berpengaruh positif kepada kegunaan harta tersebut sehingga harta itu akan membawa kebaikan dan menghidarkan dari kerugian.

Untuk mengembangkan usaha dengan konsep marketing syariah,  Islam sangat mengajarkan kepada kita untuk melihat sejarah kesuksesan yang pernah dilakukan oleh baginda Rasulullah melalui hadis-hadis yang diriwayatkan oleh para sahabat.

Banyak riwayat yang mencatat tentang kesuksesan Rasulullah dalam berdagang. Dalam sebuah riwayat dinyatakan bahwa ketika rasul belum genap berumur dua lima tahun, beliau telah dipecaya membawa barang dagangan orang-orang kaya pada waktu itu untuk di jual ke luar negeri.

Hal ini menunjukan bahwa kesuksesan yang dimiliki Rasulullah merupakan kunci dari konsep marketing syariah. Di mana salah satu konsep marketing syariah adalah menjual produk yang kita miliki sesuia dengan barang yang ada atau dengan kata lain adalah sikap kejujuran yang kita miliki akan mempengaruhi kelarisan dan keuntungan dalam perdagangan kita.

Kesuksesan dalam berbisnis yang dilakukan oleh Rasulullah pada dasarnya adalah kesuksesan yang dimulai dari kepribadian yang beliau miliki.

Banyak ilmuan muslim menjelaskan tentang kepribadian beliau dengan empat karakter. Karakter tersebut adalah sidiq atau jujur, amanah atau tidak menyimpang dari yang dilakukan, fatonah atau cerdas dalam memutuskan sebuah perkara, serta tablig atau menyampaikan yang sesunggunhya tanpa adanya unsur-unsur penipuan.

Sebelum diangkat menjadi Nabi, banyak sekali para kaum Qurais pada saat itu, telah mempercayakan kepada Rasulullah untuk menitipkan dagangan dan hartanya kepada baginda Nabi.

Hal ini disebabkan oleh karena kepribadianya yang luhur dan tulus dalam membantu orang lain, serta tidak ada unsur untuk melakukan penipuan. Bahkan pada saat itu banyak yang mengenal nabi karena beliau adalah orang yang terpercaya atau bergelar al-Amin.

Jika kita sandingkan di zaman ini, sebuah kepribadian akan mengantarkan orang lain kepada kesuksesan.

Banyak bisnis dalam bidang kepercayaan pada saat ini telah sukses menginspirasi banyak orang. Sebut saja bisnis rumah makan yang berkonsep pada kejujuran dan kehalalan produk usahanya, sang penjual akan selalu memprioritaskan kejujuran dan menjamin kehalalan produk makanannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun