Mohon tunggu...
Romi Padli
Romi Padli Mohon Tunggu... Teacher -

Romi Padli Mahasiswa Pascasarjana Ekonomi Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Bisnis yang Berkah dengan Prinsip Syariah

15 Desember 2017   13:19 Diperbarui: 15 Desember 2017   13:25 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Bisnis yang berkah dengan prinsip syariah

 

Oleh : Romi Padli

Mahasiswa Pascasarjana Ekonomi Islam

Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia.

Tidak ada manusia yang mau hidup sulit, semua orang pasti menginginkan kehidupan yang sejahtera. Sejahtera dalam arti yang luas adalah banyak harta, mempunyai banyak keluarga serta kedudukan yang tinggi di mata orang lain.

Namun kesejahteraan dalam Islam tidak selalu diukur dengan banyaknya harta kekayaan, keluarga dan jabatan yang dimiliki.

Betapa banyak orang yang hartanya melimpah namun dia tidak sejahtera dalam keluarganya. Begitu juga dengan jabatan  tinggi yang dia miliki, banyak orang yang mempunyai jabatan yang tinggi di mata orang lain namun kehidupan di rumahnya berbanding terbalik di mata keluarganya.

Jika kita melihat kembali sejarah, banyak sekali kisah kehidupan orang yang sangat kaya dan mempunyai kedudukan yang tinggi namun  pada akhirnya harta dan kedudukanya menjadikan kehidupanya berbuah kesombongan dan menjerumuskannya kedalam kehinaan.

Seringnya harta yang melimpah dijadikan sebagai patokan sebagai kesuksesan seseorang, justru berbanding terbalik dengan orang yang mempunyai harta tersebut.

Banyak nama-nama yang diabadikan oleh Allah dalam Al Qur'an untuk kita jadikan sebagai pelajaran.

Salah satunya yang bernama Qarun, Qarun adalah orang yang hidup pada zaman nabi Musa. Awalnya Qarun adalah orang yang serba kekurangan, lalu dia meminta nabi Musa 'alaihi wassalam untuk mengajarinya berusaha hingga akhirnya Ia mempunyai harta yang sangat banyak, sampai-sampai kunci gudang harta yang dimiliki Qarun tidak bisa di bawah manusia dan harus di bantu oleh hewan.

Akan tetapi pada akhir kehidupannya, Qarun menjadi orang yang terhina ketika Allah menenggelamkan harta dan kekayaannya kedalam tanah.

Begitu juga dengan Fir'aun, disebutkan dalam sejarah bahwa fir'aun adalah seorang penguasa yang kerajaannya menguasai separuh dunia ini.

Dan dengan kekuasaanya yang sangat luas maka Fir'aun-pun menjadi orang yang sombong bahkan mengaku sebagai Tuhan.

Namun apa yang terjadi pada akhir kehidupanya, Ia dan bala tentaranya di tenggelamkan oleh Allah di laut merah.

Berbisnis dan berusaha merupakan ikhtiar bagi kita untuk meraih ridho Allah. Bisnis pada hakikatnya melakukan usaha atau bekerja untuk memenuhi kehidupan kita dan keluarga agar mendapatkan kehidupan yang lebih sejahtera.

Dalam artian yang lebih luas,  melakukan kegiatan bisnis adalah aktivitas  usaha yang  berdampak pada hasil, baik itu rugi maupun untung.

Pada zaman ini persaingan bisnis dan usaha merupakan fenomena yang tidak asing bagi kita. Islam mengajarkan kepada kita untuk berbisnis sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang kita miliki.

Kemampun berbisnis disini adalah bagaimana cara kita melakukan aktivitas bisnis tersebut sesuai dengan etika dana aturan yang tidak berbenturan dengan norma agama.

Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menjadi orang yang mampu berbisnis. Salah satunya adalah belajar sejarah kesuksesan Rasulullah dan para Sahabat dalam berbisnis dan berdagang.

Begitupun juga dengan keahlian, keahlian seseorang akan didapatkan jika orang tersebut tekun dan istiqomah dalam  bidang usaha yang ia jalankan.

Bukankah kita sering mendengar pepatah yang menyatakan bahwa "rajin pangkal pandai"

Orang yang tekun dan rajin belajar memasak misalnya, pada akhirnya dia akan menjadi seorang yang ahli dan pandai memasak.

Begitupun juga dengan orang yang ingin ahli dalam bidang bisnis dan usaha secara berkah maka ia akan belajar bagaimana usaha dan bisnisnya tidak melanggar etika yang berbenturan dengan norma agama.

Dalam berbisnis dan berusaha salah satunya hal yang terpenting adalah memasarkan usaha yang ia jual. Sebaik apapun produk yang kita miliki maka jika tidak kita pasarkan dengan baik maka hal ini akan menjadi sia-sia.

Pentingnya memasarkan produk dalam menjalankan bisnis adalah untuk menarik para konsumen agar dapat menikmati dan merasakan hasil dari usaha yang kita dilakukan.

Untuk memulai usaha yang berkah maka di awali dengan niat yang ikhlas Lillahi Ta'ala dan nhanya mengaharap ridhonya.

Selanjutnya adalah membuat produk yang berorintasi pada kemaslahatan atau kemanfaatan.

Allah menurunkan ajaran agama Islam melalui Rasulullah adalah dengan tujuan rahmatan lil'alamin. Oleh sebab itulah keberkahan akan ditimbulkan dari produk-produk yang berorientasi kebermanfaatan produk tersebut.

Prinsip berikutnya adalah menjual dengan harga yang adil dan tidak dzolim, keadilan adalah kesesuaian antara harga barang dan produk yang dihasilkan. Jika kita menjual barang dengan harga yang adil maka produk yang kita jual akan menbawa kita pada kebaikan dan tidak mendzholimi orang lain.

Hal yang berikutnya bisa kita lakukan adalah beriktiar dan berusaha semaksimal mungkin dengan kemampuan dan kekuatan doa yang kita miliki.

Dengan kemampuan dan usaha yang kita miliki maka kita yakin rezeki yang kita dapatkan akan sesuai dengan usaha yang kita lakukan.

Menjual usaha dengan amanah dan tanggung jawab, sebagian kita dapat melihat bagaimana orang yang melakukan usaha bisnis dengan amanah dan  tanggung jawab maka ia akan mendapatkan hasil yang masksimal dari usahanya.

Selanjutnya adalah memastikan promosi yang kita lakukan harus sesuai dengan kaidah dan koridor islam, tidak menipu dan jujur dalam menyampaikan informasi.

Memasarkan produk yang baru biasanya akan diiringi dengan membesarkan produk yang kita miliki dengan embel-embel yang berlebihan.

Hal ini pada intinya adalah tidak mengapa jika dilakukan dengan amanah dan tanggung jawab, artinya jika produk itu benar apa adanya dan bertanggung jawab jika hal yang terjadi bukan yang semestinya.

Namun jika kita tidak melakukan bisnis itu dengan kejujuran dan transparan, maka bisnis yang kita usahakan jelas akan mengandung kerugian yang berakibat tidak keberkahnya usaha tersebut.

Klo kita mau belajar dari agama islam segala sesuatu yang menjadi tolak ukur kesuksesan akan beriringan secara harmonisasi dengan kegiatan yang ia lakukan.

Islam menjadikan ajaranya untuk kita hidup di dunia ini untuk memudahkan dalam segala urusan kita.

Oleh sebab itulah jika kita akan belajar berbisnis yang berkah maka kita harus melihat rambu-rambu yang ada pada agama.

Para ulama menjelaskan bahwa Islam itu terbagi menjadi dua hal utama, yang pertama adalah menjalankan perintah Allah, dan yang kedua adalah menjauhi larangan-larangan-Nya.

Dan perlu di ingat juga bahwa dalam bisnis yang kita lakukan berhasil, maka jangan sampai bisnis itu menjadikan diri kita orang yang sombong. Sehingga keberkahan dalam bisnis yang kita lakukan akan menjadi sia-sia.

Islam juga mengajarkan bahwa segala aktivitas kita akan dilihat dari proses yang kita jalankan. Jadi jika kita berbisnis dan berusaha mengalami keuntungan maka itu adalah nikmat dari Allah berupa materi yang kita dapatkan.

Begitupun juga dengan kerugian, hal ini adalah ujian kesabaran bagi kita dalam menjalankan perintah Allah yaitu kesabaran.

Jadi jangan ragu untuk berbisnis yang berprinsipkan pada keberkahan, serta  memprioritaskan produk yang kita jual untuk kemaslahatan dan mengaharapkan hanya ridho Allah Ta'ala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun