Mohon tunggu...
Taufiq Ahmad Romdoni
Taufiq Ahmad Romdoni Mohon Tunggu... Ilustrator - Pemikir

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Sepenting Apa Mengelola Sumber Daya Pesisir dan Laut?

2 Agustus 2019   08:30 Diperbarui: 2 Agustus 2019   13:24 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumberdaya pesisir dan laut tidak hanya berhenti pada ekosistem terumbu karang dan mangrove tetapi masih banyak sumberdaya lain yang berpotensi. 

Sumberdaya pesisir dan laut masih memiliki potensi sumberdaya ikan yang melimpah, rumput laut dan lamun hingga potensi sumberdaya energi dan mineral. Dari potensi sumberdaya pesisir dan laut yang telah dijabarkan sudah selayaknya Indonesia menjadi negara yang sejahtera.

Namun realita sumberdaya pesisir dan laut menunjukkan hal yang berkebalikan. Beragam potensi yang dimiliki ternyata belum mampu sepenuhnya membawa kesejahteraan bagi masyarakat pesisir khususnya. 

Nyatanya sebagian besar nelayan atau masyarakat pesisir masih hidup di bawah garis kemiskinan. Seolah masyarakat nelayan sudah terjebak ke dalam lingkaran kemiskinan padahal potensi laut Indonesia sangatlah kaya.

Ilustrasi nelayan sebelum pergi melaut. (sumber foto: okezone.com)
Ilustrasi nelayan sebelum pergi melaut. (sumber foto: okezone.com)
Selain kesejahteraan, sumberdaya pesisir dan laut di Indonesia juga tengah mengalami degradasi lingkungan. Beragam bahan cemaran yang datang dari hulu sungai hingga muara membuat wilayah pesisir menjadi menerima semua beban cemaran. Akibatnya wilayah pesisir dilanda kerusakan lingkungan dan penurunan daya dukung lingkungan. 

Tidak hanya beban cemaran yang dibawa dari hulu, wilayah pesisir juga menyumbang sumber cemaran bagi lingkungan. Sumber cemaran tersebut dapat berasal dari kegiatan budidaya, pertambangan, transportasi dan kegiatan penangkapan. 

Salah satu bentuk kerusakan wilayah pesisir yang saat ini marak terjadi diantaranya penumpukan sampah di perairan laut, intrusi air laut, pencemaran air laut dan polusi udara akibat industri di wilayah pesisir. Selain itu praktek-praktek illegal fishing dengan cara menangkap ikan tak ramah lingkungan membuat ekosistem laut mengalami kerusakan.

Adanya kerusakan di wilayah pesisir adalah cerminan bahwa wilayah pesisir dan laut merupakan wilayah yang dimiliki oleh beragam kepentingan. Sektor industri pada wilayah pesisir seperti pelabuhan dan pabrik tentu akan membawa beban cemaran. 

Sektor budidaya seperti tambak akan membuang limbah budidaya pada perairan muara. Belum lagi aktivitas yang lain yang berkonsentrasi pada wilayah pesisir yang turut menambah beban cemaran. 

Dampak paling pertama yang dirasakan tentu adalah hilangnya biota ikan-ikan akibat penurunan kualitas lingkungan. Hal ini tentu akan menambah beban bagi nelayan dengan adanya penurunan hasil tangkapan karena rusaknya ekosistem biota ikan. Secara tidak langsung hal ini akan memperpanjang rantai kemiskinan bagi nelayan itu sendiri.

Pada akhirnya yang dibutuhkan adalah suatu pengelolaan terpadu wilayah pesisir dan laut. Wilayah pesisir dan laut yang dimiliki oleh multi sektor akan mengalami benturan kepentingan jika tidak dikelola secara baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun