Mohon tunggu...
Sri Romdhoni Warta Kuncoro
Sri Romdhoni Warta Kuncoro Mohon Tunggu... Buruh - Pendoa

• Manusia Indonesia. • Penyuka bubur kacang ijo dengan santan kental serta roti bakar isi coklat kacang. • Gemar bersepeda dan naik motor menjelajahi lekuk bumi guna menikmati lukisan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perjumpaan Anjing Dengan Celeng di Hutan Klampis

30 November 2023   12:31 Diperbarui: 30 November 2023   12:35 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sudah berapa lama anakmu sakit?"

"Cukup lama, semenjak pertambangan itu dibuka. Untung saja sekarang musnah"

"Lah, sekitar tiga tahunan?"

"Gejalanya mirip anak Kang Dwipa, gatal-gatal disekujur kulit. Rasanya panas"

"Beruntunglah kita, hutan Klampis menyediakan apa yang orang kampung harapkan. Makanya harus kita jaga agar jangan sampai dirusak orang luar"

Orang-orang kian dekat dengan titik kumpul celeng dan anjing.

Tiba-tiba seekor celeng keluar dengan kecepatan tinggi. Menyeruduk orang-orang.

"Celeng!!". Mereka terkesiap, gagap. Tak sempat menghindar. Hantaman telak mengenai kaki. Tersungkur. Serbuan datang bertubi-tubi keluar dari semak belukar. Suara gaduh meninggi. Kepanikan menyergap. Mereka berlarian menyelamatkan diri, zig zag sebelum akhirnya meraih dahan sebagai daya lenting agar tubuh mereka bisa hinggap dipohon.

Tak semuanya bernasib baik. Satu orang gagal mengantisipasi keadaan sehingga menjadi bulan-bulanan para celeng. Taring mengoyak tubuhnya. Darah muncrat membasahi badan mengucuri hamparan humus. Yang diatas pohon menggigil menyaksikan kesadisan para celeng. Tekanan menghimpit ruang kesadaran melihat kondisi temannya yang bernasib malang. Kegelapan menyergap cepat, pingsan. Sayang, posisi tubuhnya menjuntai hingga jatuh kebawah dengan posisi kepala duluan.

"Kreek!" Suara leher patah memukul udara. Para celeng berpesta pora. Binatang omnivora itu mendapat tambahan berkah dari langit. Taring membelah-belah santapan baru.

"Anjing! Keluarlah!", Teriak para celeng, "Daging manusia sungguh enak. Bukankah mereka yang menganiaya kamu!? Saatnya balas dendam"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun