Apakah tempat ini benar-benar diseleseikan ketika dibangun? Karena beberapa batu besar masih teronggok dekat dengan situs itu. Tergeletak menunggu dibentuk?
Sebuah pohon menjulang tinggi bertunas pinak diatas situs. Menimbulkan tanya, bila ini candi yang sudah jadi, apakah pohon tersebut menjadi penyebab akan kerusakan selain faktor alam lainnya?
Kalau begitu situs ini bisa jadi sebuah pertapaan? Tempat brahmana melakukan kontemplasi? Tempat dialog antara dia dengan sang Hyang Tunggal?
Di era kerajaan apa situs itu didirikan? Majapahit-kah?
Lalu, Apakah telaga Madirda ada hubungannya dengan keberadaan situs Planggatan?
Reservoir air itu konon alami, bukan buatan manusia. Dari pitutur guru sejarah dimasa sekolah, keberadaan setiap candi pasti tidak akan jauh dari sumber air. Coba perhatikan, pasti dari setiap candi ada sumber air ditempat itu.
Situs tersebut berada didusun Tambak desa Berjo dengan jalanan kecil melingkar naik turun. Rumah-rumah penduduk bersembulan berdekatan.
Wilayah lereng gunung dengan sumber air yang melimpah menjadi titik penting bagi pendirian candi. Kesunyian bergaris lurus dengan bakti pada sang pencipta memudahkan mereka merefleksikan diri bersama alampada. Kesunyian adalah pangkal memainkan energi diri bagi para brahmana, wiku, atau apapun julukannya, inilah yang dicari.