Mohon tunggu...
Sri Romdhoni Warta Kuncoro
Sri Romdhoni Warta Kuncoro Mohon Tunggu... Buruh - Pendoa

• Manusia Indonesia. • Penyuka bubur kacang ijo dengan santan kental serta roti bakar isi coklat kacang. • Gemar bersepeda dan naik motor menjelajahi lekuk bumi guna menikmati lukisan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Yuk Kembali ke Sangiran Melihat "Balung Buto"!

19 Juli 2018   14:17 Diperbarui: 20 Juli 2018   00:13 2839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daunnya yang rimbun membantu menghalau hawa panas siang itu. Dikomplek museum juga dihadirkan beberapa hewan (dalam kandang besi besar) seperti burung Merak, Monyet dan sebagainya. 

Mungkin sebagai obat kecewa bagi anak kecil yang rewel karena diajak puter-puter hanya melihat benda mati. Dikira akan melihat Dinosaurus sebesar gunung Lawu seperti di Jurrasic Park.

"Tuh lihat, burung merak menari indah. Bulu pantatnya mekrok (menyibak mirip kipas)"

"Huuaaa..."(si anak tetap nangis kejer-kejer).

Beberapa monyet melirik kepadaku, sinis banget. Padahal baru saja ketemu, kenal aja nggak. Cuekin saja.

Celoteh mengisi udara siang. Ibu-ibu muda duduk selonjorkan kaki berupaya menggerus kelelahan raga.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dikomplek museum Fosil Sangiran beberapa lapak menempati jatah dipintu keluar. Kalau kalian ingin mengganjal perut atau mencari cindermata khas Sangiran cobalah membeli: Gantungan kunci, gelang dari fosil asli (pengakuan penjual), prototype fosil, kalung, kaos dengan gambar dan tulisan Sangiran.

Hari itu saya berjumpa dengan beberapa rombongan pelajar dari beberapa sekolah, SMP hingga SMK. Bahkan 4 bus besar milik dinas perhubungan kota Solo mengantarkan rombongan anak-anak SMP Al-Muayyad kelas VII menjadi bagian kunjungan saya di Museum Fosil Sangiran.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Menurut saya, destinasi ini sungguh cocok bagi kita untuk merangkul anak-anak mengenalkan bahwa dulu nenek moyang dan kita sekarang adalah bagian dari sejarah peradaban ini.

Saya sungguh mengapresiasi pihak-pihak yang menghadirkan museum dengan segala pernik pendukung.

Saya mau kasih saran, mohon tamannya ditambah/diperluas lagi lagi ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun