Daunnya yang rimbun membantu menghalau hawa panas siang itu. Dikomplek museum juga dihadirkan beberapa hewan (dalam kandang besi besar) seperti burung Merak, Monyet dan sebagainya.Â
Mungkin sebagai obat kecewa bagi anak kecil yang rewel karena diajak puter-puter hanya melihat benda mati. Dikira akan melihat Dinosaurus sebesar gunung Lawu seperti di Jurrasic Park.
"Tuh lihat, burung merak menari indah. Bulu pantatnya mekrok (menyibak mirip kipas)"
"Huuaaa..."(si anak tetap nangis kejer-kejer).
Beberapa monyet melirik kepadaku, sinis banget. Padahal baru saja ketemu, kenal aja nggak. Cuekin saja.
Celoteh mengisi udara siang. Ibu-ibu muda duduk selonjorkan kaki berupaya menggerus kelelahan raga.
Hari itu saya berjumpa dengan beberapa rombongan pelajar dari beberapa sekolah, SMP hingga SMK. Bahkan 4 bus besar milik dinas perhubungan kota Solo mengantarkan rombongan anak-anak SMP Al-Muayyad kelas VII menjadi bagian kunjungan saya di Museum Fosil Sangiran.
Saya sungguh mengapresiasi pihak-pihak yang menghadirkan museum dengan segala pernik pendukung.
Saya mau kasih saran, mohon tamannya ditambah/diperluas lagi lagi ya.