Mohon tunggu...
Roman Rendusara
Roman Rendusara Mohon Tunggu... Petani - Memaknai yang Tercecer

Roman Rendusara adalah nama pena. Tinggal di Kepi, Desa Rapowawo, Kec. Nangapanda, Ende Flores NTT. Mengenyam pendidikan dasar di SDK Kekandere 2 (1995). SMP-SMA di Seminari St. Yoh. Berchmans, Mataloko, Ngada (2001). Pernah menghidu aroma filsafat di STF Driyarkara Jakarta (2005). Lalu meneguk ilmu ekonomi di Universitas Krisnadwipayana-Jakarta (2010), mengecap pendidikan profesi guru pada Universitas Kristen Indonesia (2011). Meraih Magister Akuntansi pada Universitas Widyatama-Bandung (2023). Pernah meraih Juara II Lomba National Blog Competition oleh Kemendikristek RI 2020. Kanal pribadi: floreside.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Kopdit, Pilihan Cerdas Berinvestasi

2 Agustus 2020   16:16 Diperbarui: 2 Agustus 2020   16:25 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan pemahaman koperasi secara umum, menurut ICA (International Co-operative Alliance) dalam kongres ke-100 di Manchester pada tanggal 23 September 1995, koperasi adalah perkumpulan otonom dari orang-orang yang bersatu secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan aspirasi ekonomi, sosial, budaya secara bersama melalui perusahaan yang mereka miliki dan dikendalikan bersama secara demokratis.

Koperasi, menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 1 Ayat 1, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan guna memenuhi kebutuhan ekonomi,sosial, budaya dalam menampung aspirasi-aspirasi yang sama secara demokratis.

Hemat saya, Kopdit membawa manfaat sosial yang luas. Berkopdit berarti turut berbagi bersama anggota yang lain. Pendapatan Kopdit yang diperoleh dari bunga pinjaman dikembalikan kepada anggota dalam bunga simpanan/deviden yang lebih baik.

Kopdit sebagai Pilihan Cerdas Berinvestasi
Kopdit adalah pilihan saya untuk berinvestasi. Saya berinvestasi dalam bentuk simpanan. Saya memiliki rekening sibuhar yang bisa disetor dan ditarik kapan saja ketika dibutuhkan. Saya mempunyai deposito dengan bunga 'berbaik hati'. 

Saya memiliki rekening simpanan pendidikan sebagai persiapan biaya pendidikan anak saya nanti. Saya pun sudah mempersiapkan masa pensiun dengan rekening tabungan hari tua. Selain bunga simpanan non saham setiap bulan, di akhir tahun saya menerima deviden dengan senyum terlebar.

Akhirnya melalui Kopdit saya menciptakan stabilitas sistem keuangan yang makroprudensial. Sebab dalam catatan sejarah krisis keuangan, potensi resiko sistemik tidak terjadi pada Kopdit. Kopdit hancur karena kelemahan tata kelola dan SDM. 

BI memang tidak memberikan pengawasan langsung kepada Kopdit. Namun Kopdit selalu dimonitoring oleh Kementerian terkait. Kopdit diaudit oleh auditor, baik internal maupun eksternal. Dinas terkait mengukur kesehatan Kopdit setiap tahun dan menetapkan predikat 'sehat' atau 'kurang sehat'.

Kopdit adalah salah satu alternatif pilihan cerdas berinvestasi yang sosial dan bermartabat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun