4. Gelas kimiaÂ
5. Kaca arloji
6. Statif dan klem
7. Spiritus
8. Kasa dan Kaki Tiga
9. Buret
10. Gelas ukur
11. Erlenmeyer
12. Neraca Analitik
13. Pipet tetes
14. Gelas beaker
15. Penjepit tabung
Bahan:
1.Sampel tulang
2.Kalium Permanganat (KMnO4)
3. Amonium Hidroksida (NH4OH)
4. Asam Klorida (HCl)
5. Asam Sulfat (H2SO4)
6. Indikator metil merah (C15H15N3O2)
7. Amonium Oksalat (NH4)2C2O4
8. Aquades (H2O)
9. Kertas saring
Prosedur Kerja :
-Ditimbang secara analitis 0,20 gram sampel tulang dan masukkan ke dalam gelas kimia 400 ml. Tambahkan 20 ml aquades dan tambahkan 10 ml HCl (1:1) dengan batang Pengaduk, Lalu tutup gelas kimia dengan kaca arloji, Panaskan sampai larut.
-Diencerkan larutan sampai 150 ml dan tambahkan 4 tetes indikator metil merah. Larutan harus berwarna merah (suasana asam).
-Ditambahkan 25 mL larutan amonium oksalat o.5 N ke dalam larutan yang dipanaskan pada temperatur 40-90°c.
-Didihkan, kemudian ditambahkan tetes demi setetes Larutan NH4OH 3M sambil terus diaduk sampai warna larutan kuning (pH > 5)
-Disaring endapan dengan kertas saring dan cuci dengan air dingin sampai bebas klorida Dipindahkan kertas Saring dan kalsium oksalat secara kuantitatif (pakai Penjepit) ke dalam Pelas kimia yang bersih. Tambahkan 20 mL H2SO4 2N dan panaskan sampai hampir mendidih. Kemudian titrasi dengan larutan baku KMnO4 0,1N sampai warna larutan putih
-Dilakukan titrasi blanko terhadap air, kertas saring. Hâ‚‚SOâ‚„ 2N
-Dihitung kadar kalsium dalam contoh yang diberikan
Hasil praktikum :
ketika sampel tulang, larut kami mengencerkan 150mL (air) lalu 4 tetes Indikator metil merah menghasilkan perubahan warna menjadi merah muda betik penambahan NH4OH 25mL mendapatkan hasil warna kuning keruh, pada pemanasan Ini mendapatkan endapan berwarna putih lalu kertas saring dicuci sampai bersih dengan aquades sebanyak 100mı, lalu kertas saring ditambah H₂SO₄ dititraisi sebanyak 20ml dengan KMnO4  tidak ada mendapatkan Perubahan warna.
Pembahasan  Secara Teori :