Mohon tunggu...
Romadhona Pandiangan
Romadhona Pandiangan Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Hasbunallah wani mal wakil ni mal maula wani'man nasir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penentuan Kadar Kalsium (Ca) Tulang

12 Juni 2024   17:40 Diperbarui: 12 Juni 2024   18:15 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tujuan Percobaan:  

1. Mengetahui perubahan yang terjadi pada KMnO4 kristal ketika dilarutkan dengan aquades dalam uji pembuatan larutan

2. Mengetahui kadar kalsium dalam sampel tulang pada cara penetapan

3. Mengetahui pembuatan abu tulang ketika 3-5 gram tepung tulang dipanaskan

Tinjauan Teoritis:  

     Kalsium adalah mineral penting yang paling dibutuhkan Oleh manusia. Kalsium bermanfaat untuk membantu proses pembentukan tulang dan gigi serta diperlukan dalam pembekuan darah, kontraksi otot, transmisi sinyal pada sel saraf. Kalsium dapat membantu mencegah terjadinya osteoporosis. Fungsi utama kalsium adalah sebagai penggerak dan otot- otot, deposit utamanya berada di tulang dan gigi, apabila diperlukan ini dapat berpindah ke dalam darah. Kalsium terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang lebih dari Pada unsur mineral lainnya. Diperkirakan 2% berat badan orang dewasa ataru 1,0-1,4 kg terdiri dari kalsium, pada bayi 25-30 gram. Setelah usia 20 tahun Secara normal akan terjadi penempatan sekitar (200 gram kalsium di dalam tubuh. Sebagian besar kalsium terkonsentrasi dalam tulang rawan dan gigi dan sisanya terdapat dalam cairan tubuh dan jaringan lunak. Umumnya Kadar Kalsium dalam darah secara hati-hati dikontrol. Ketika kadar kalsium darah menjadi rendah (hipokalemia), tulang mengeluarkan kalsium untuk mengembalikan Kadar normal kalsium dalam darah tinggi (hipokalemia), kalsium yang berlebih yang disimpan dalam tulang akan dikeluarkan dan tubuh melalui air (Amran, 2020). 

     Mineral utama didalam tulang adalah kalsium dan Fosfor, sedangkan Mineral lain dalam jumlah kecil adalah natnum, magnesium dan flour. Penelitian yang dilakukan dengan kalsium radioaktif menunjukkan bahwa tulang secara terus menerus dibentuk dan dirombak secara simultan. kontraksi otot menyebabkan terjadinya lepasnya ion-ion kalsium dari tempat Penyimpanannya dalam sel, karena garam kalsium lebih lanit dalam asam, maka penyerapan kalsium terjadi pada bagian atas usus kecil, tepat setelah lambung. Absorpsi kalsium dibantu oleh vitamin D, vitamin c, dan laktosa. Faktor yang dapat menghalangi Penyerapan kalsium adalah adanya zat organik yang dapat bergabung dengan kalsium dan membentuk garam yang tidak larut. contohnya asam otsalat dan asam Fitrat. Asam oksalat dan kalsium membentuk garam yang tidak larut yaltu kalsium oksalat. Asam oksalat banyak ditemukan didalam bit yang masih hijau, bayam rhubarb, dan coklat. Asam fitat terdapat pada bekatul gandum. Bila konsumsi kalsium menurun dapat terjadi kekurangan kalsium yang menyebabkan osteomalasia ( Apriyanto, 2021) .

Alat: 

1. Spatula

2. Corong Kaca

3. Batang Pengaduk 

4. Gelas kimia 

5. Kaca arloji

6. Statif dan klem

7. Spiritus

8. Kasa dan Kaki Tiga

9. Buret

10. Gelas ukur
11. Erlenmeyer
12. Neraca Analitik
13. Pipet tetes
14. Gelas beaker
15. Penjepit tabung

Bahan:
1.Sampel tulang
2.Kalium Permanganat (KMnO4)
3. Amonium Hidroksida (NH4OH)
4. Asam Klorida (HCl)
5. Asam Sulfat (H2SO4)
6. Indikator metil merah (C15H15N3O2)
7. Amonium Oksalat (NH4)2C2O4
8. Aquades (H2O)
9. Kertas saring

Prosedur Kerja :
-Ditimbang secara analitis 0,20 gram sampel tulang dan masukkan ke dalam gelas kimia 400 ml. Tambahkan 20 ml aquades dan tambahkan 10 ml HCl (1:1) dengan batang Pengaduk, Lalu tutup gelas kimia dengan kaca arloji, Panaskan sampai larut.
-Diencerkan larutan sampai 150 ml dan tambahkan 4 tetes indikator metil merah. Larutan harus berwarna merah (suasana asam).
-Ditambahkan 25 mL larutan amonium oksalat o.5 N ke dalam larutan yang dipanaskan pada temperatur 40-90°c.
-Didihkan, kemudian ditambahkan tetes demi setetes Larutan NH4OH 3M sambil terus diaduk sampai warna larutan kuning (pH > 5)
-Disaring endapan dengan kertas saring dan cuci dengan air dingin sampai bebas klorida Dipindahkan kertas Saring dan kalsium oksalat secara kuantitatif (pakai Penjepit) ke dalam Pelas kimia yang bersih. Tambahkan 20 mL H2SO4 2N dan panaskan sampai hampir mendidih. Kemudian titrasi dengan larutan baku KMnO4 0,1N sampai warna larutan putih
-Dilakukan titrasi blanko terhadap air, kertas saring. Hâ‚‚SOâ‚„ 2N
-Dihitung kadar kalsium dalam contoh yang diberikan
Hasil praktikum :

ketika sampel tulang, larut kami mengencerkan 150mL (air) lalu 4 tetes Indikator metil merah menghasilkan perubahan warna menjadi merah muda betik penambahan NH4OH 25mL mendapatkan hasil warna kuning keruh, pada pemanasan Ini mendapatkan endapan berwarna putih lalu kertas saring dicuci sampai bersih dengan aquades sebanyak 100mı, lalu kertas saring ditambah H₂SO₄ dititraisi sebanyak 20ml dengan KMnO4  tidak ada mendapatkan Perubahan warna.

Pembahasan  Secara Teori :

   Tulang tidak hanya berfungsi sebagai komponen Struktur atau pun komponen penunjang tubuh tetapi juga merupakan jaringan isiologis yang utama pada pengadaan kalsium untuk pengendalian emostatik (menghentikan Pendarahan). Tersedianya kalsium (ca) dalam tubuh berasal dari bahan makanan sebagai sumbernya seperti susu, kuning telur, mentega (chaterina, 2021). 

   kalium Permanganat (KMnO4) telah banyak digunakan sebagai agen pengoksidasi selama lebih dari 100 tahun. satu tetes permanganat 0,1N memberikan Warna merah muda yang jelas pada volume dari larutan yang biasanya digunakan dalam sebuah titrasi. Warna Ini dipergunakan untuk menunjukkan kereagen tersebut lebih banyak. permanganat bereaksi secara cepat dengan banyak agen pereduksi berdasarkan reaksi ini, namun beberapa substansi membutuhkan pemanasan dan penggunaan sebuah katalis untuk mempercepat reaksi. permanganat adalah agen unsur pengoksidasi yang cukup kuat untuk mengoksidasi Mn (II) menjadi MnO2 (Hidayatullah  dkk., 2020) .

Pembahasan Secara Praktikum :

Tahap pertama pada percobaan ini yaitu penyiapan sampel tulang yang sudah dijadikan abu maka senyawa organiknya sudah terbongkar menjali coâ‚‚, Hâ‚‚O dan gas lainnya yang menguap, sedangkan yang tidak menguap itulah yang disebut abu atau Campuran dari berbagai oksida mineral. Selanjutnya sampel dilarutkan kedalam 20ml aquades dan HCL (1:1). Fungsi HCl adalah untuk memisahkan kalsium dengan fosfor dari mineral makro lainnya. kemudian diteteskan indikator metil merah menghasilkan warna merah muda. lalu ditambahkan amonium oksalat Fungsinya adalah untuk mendapat kan endapan semua kalsium dan memunculkan warna kuning, namun Pada praktikum yang kami lakukan setelah penambahan amonium oksalat menjadi warna putih keruh selanjutnya ditambahkan NaOH menghasilkan warna kuning keruh dan terbentuk endapan. lalu endapan disaring dan dicuci dengan aquades untuk menghilangkan kadar ion Cl yang masih menempel. kemudian kertas saring dimasukkan kedalam erlenmeyer dan ditambahkan 20mL H2SO4 dan dipanaskan sampai mendidih. Fungsi penambahan H2SO4 adalah sebagai katalis kemudian dititrasi dengan mengunakan KMnO4 sampai lantan putih, tetapi Pada Praktikum yang kami lakukan tidak mendapatkan lantan putih dan hasil akhir pada titrasi yang kami lakukan yaitu sebanyak 20ml

Kesimpulan :

1. Kadar kalsium yang kami dapatkan yaitu sekitar 0.018%

2. Volume akhir dari titrasi air,kertas saring dan asam sulfat yaitu 20ml

3. Volume NH4OOH yang kami tambahkan yaitu 20ml dan perubahan yang terjadi yaitu larutan menjadi putih

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun