Ingat doa Yesus, "Supaya mereka menjadi satu", (Yoh.17:21). Itu doa seorang gembala agar domba-dombanya hidup akur, hidup berdampingan, hidup dalam kebersamaan, dan saling mencintai satu sama lain. Inilah spirit lain dari Reformasi Gereja.
Menemukan Spirit dalam Konteks Kekinian : Contoh Kasus di Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT)
Gereja, sampai kapanpun akan ada dalam semangat pembaruan. Banyak hal yang harus gereja lakukan untuk terus berteologi, sesuai dengan konteks zaman, tapi sambil tetap mendasarkan upaya ini dalam kebenaran iman dan Alkitab.
Di GMIT sendiri sudah ada banyak catatan pembaruan iman yang dilakukan, seperti gereja peduli budaya, gereja peduli lingkungan, gereja peduli kemanusiaan, dan kepedulian gereja lainnya.
Ajaran gereja pun demikian. Tapi, ada gejolak lain yang juga lahir dalam tubuh GMIT sebagai anak kandung gereja Reformasi.Â
Gejolak ini adalah gejolak positif dalam hemat penulis. Iya, sebab gereja sejati adalah gereja yang tidak cepat-cepat merasa nyaman dan menganggap sudah benar dan bersih.
Selalu ada tantangan mereformasi diri. Ecclesia Reformata, Semper Reformanda, itulah semboyan Reformasi Gereja yang akan terus melintas zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H