Konsep Yang Lain ini Ihde afirmasi dari pandangan Levinas. Di sini, manusia tidak boleh dilihat sebagai objek, maupun sebagai sarana.Â
Dalam kaitannya dengan teknologi, teknologi bisa dilihat sebagai Yang Lain, maka ini hanya bisa dibahas dalam terang pemahaman antropomorfisme.Â
Pemahaman ini Ihde kemukakan guna mengatasi pandangan yang menjelaskan jikalau teknologi itu membawa dampak negatif. Contoh dari hubungan ini ialah bisa kita lihat dari penggunaan komputer.Â
Komputer adalah quasi Yang Lain, tetapi bukan dengan ciri gerakan tubuh karena komputer tidak memiliki mobilitas fisik, melainkan hubungan keberlainannya yang terlihat dalam wilayah bahasa dan logika. (Lim, 115-119).
Dua poin ini setidaknya menegaskan bahwa baik manusia, baik teknologi, keduanya memiliki esensi berbeda.
Manusia tetaplah manusia, tetapi alat dalam dunia teknologi bisa membantu manusia di dalam mengerjakan aktivitas manusia.Â
Teknologi bukan manusia tetapi ia bisa membantu manusia. Meski begitu, keduanya berlainan. Karena itu, baiklah teknologi dan manusia dilihat sebagai dua esensi berbeda.Â
Dengan demikian, manusia bisa membebaskan dirinya dari stigma sebagai yang candu teknologi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H