Kita tidak perlu lagi berpikir muluk-muluk yang bisa menganggu kerja otak. Cukup dengan duduk di depan layar, jemari mulai bergeliat mengetik maka kita sudah bisa mendapatkan jawaban. Inilah yang sementara diusung oleh ChatGPT.Â
Masyarakat Homo Digitalis seperti hidup dalam dunia yang serba praktis atau cepat saji. Semua bisa didapatkan dan diketahui dengan mudah. Susah rasanya untuk bisa melepaskan diri dari fenomena ini.Â
4. Bagaimana Harusnya Relasi Manusia dan Teknologi?Â
Don Idhe sebagaimana dikutip oleh Francis Lim memberi 4 model relasi antara manusia dan teknologi. Tetapi di sini penulis hanya mengutip 2 model relasi yang penulis anggap relevan, antara lain :
4.1. Hubungan Kebertubuhan
Pada hubungan kebertubuhan, alat digunakan sebagai perpanjangan dari tubuh manusia.Â
Bahkan, alat telah menjadi sebagian dari tubuh manusia dalam relasinya dengan dunia yang ada di sekitarnya.Â
Atau lebih sederhana dapat kita katakan kalau manusia sudah "menubuh" dengan alat.Â
Di sini, alat juga berperan sebagai mediator di antara manusia dan dunia, serta merupakan bagian dari pengalaman manusia yang bertubuh. (Lim, 2008 : 101-102)Â
4.2. Hubungan Keberlainan
Hubungan yang kedua ini bertitik tumpu pada teknologi dilihat sebagai Yang Lain, atau quasi Yang Lain.Â