Mohon tunggu...
Rolin Taneo
Rolin Taneo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemulung Ilmu

Tertarik pada bidang ilmu filsafat, sosiologi dan teologi (Kristen)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Waktu, Hidup Manusia dan Kefanaan

14 Mei 2024   18:34 Diperbarui: 14 Mei 2024   18:42 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Roh manusia kembali pada yang memberi nafas, yakni Allah. Sebaliknya, binatang yang mati, ia langsung menjadi debu. 

Mengapa bisa begitu? Perhatikan narasi penciptaan manusia dan binatang dalam Kejadian 2:7 dan Kejadian 2:19. 

Material diciptakan manusia dan binatang memang sama yakni tanah. Tetapi ada bedanya. 

Pada manusia, Allah menghembuskan napasNya (Kej.2:7) sedangkan pada binatang tidak dijelaskan bahwa Allah menghembuskan nafas ke dalam hidup binatang (Kej. 2:19. (Peetz, 2020:179)

Poin ini membantah secara radikal kesimpulan Pengkhotbah tetapi jangan manusia berbangga dulu. 

Pasca ia mati, benar rohnya kembali kepada Allah tetapi juga ada penghakiman atas hidup manusia. 

Waktu yang Tuhan beri itu silakan dinikmati. Silakan bebas berekspresi tetapi ingat juga untuk tetap menebar kebaikan dan kasih. 

Jangan karena hidup sementara, lalu lupa untuk melakukan kehendak Allah. Awas nanti bisa menyesal. 

Bagi yang setia memahami keterbatas di depan waktu tetapi tetap menabur cinta dan kebaikan, ia akan membenarkan kata Sapardi. Yang fana adalah waktu. Kita ini abadi. Imanuel

Catatan : Naskah ini merupakan pengembangan dari khotbah yang Penulis sampaikan dalam ibadah malam penghiburan kedua (Oepura, 07 Mei 2024) atas mama Oma Selfiana Hanas. Teks Alkitab yang dijadikan rujukan dalam khotbah yakni Pengkhotbah 3:16-22.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun