kadang aku harus kalah
menyerah pada kebodohan
tersenyum ketika sedih
rela pergi pada pilihan kedustaan
Ditengah hujan ranai
Menerobos rintik-rintik suara ramai
Sedan tangisan tak lagi, tapi aku berdiri lunglai
Sedapat mungkin aku tegap disaat jiwa tak terlewati
Engkau memilih pada keindahan tahta dan keturunan yang memadai
Manisnya engkau disaat tersenyum dengan bibir berpoles lipstik berbalut sutra permai
Aku pandai memainkan rasa dan pola
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!