Bahkan tanpa menyebutkan namanya, saya juga menemukan video pidato heroik tokoh ternama yang dibalik ucapannya yang berkobar-kobar masih terbawa kesalahan yang penggunaan kata " dirgahayu" tersebut
Boleh jadi sebenarnya permasalahan ini adalah masalah sepele, namun bisa membuat bahasa Indonesia terasa memble. Karena kesalahan tersebut boleh jadi bisa mencerminkan kadar kecintaan dan keseriusan kita untuk menjaga dan mengembangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, bahasa nasional, dan bahasa persatuan yang pantas kita banggakan.
Lalu bagaimana seharusnya yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki masalah ini? Tentu saja kita semua harus mau bersama-sama lebih peduli, teliti, mengerti dan mempelajari penggunaan dan pedoman penggunaan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Atau kalau tidak ya kita abaikan saja masalah kata "dirgahayu" tersebut yang notabene banyak dianggap sebagai masalah receh dibandingkan permasalahan politik, ekonomi, dan teror pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum juga tertangani.
Selamat HUT ke-75 Republik Indonesia. Dirgahayu tanah airku. Tanah yang masih juga harus kita sewa, dan air yang masih harus kita beli dari orang asing meskipun diambil dari mata air milik kita sendiri. Tabik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H