Mohon tunggu...
Warisan Literasi Mama
Warisan Literasi Mama Mohon Tunggu... Freelancer - Meneruskan Warisan Budaya Literasi dan Intelektual Almarhumah Mama Rohmah Tercinta

Mama Rohmah Sugiarti adalah ex-writerpreneure, freelance writer, communications consultant, yogini, dan seorang ibu yang sholehah dan terbaik bagi kami anak-anaknya. Semoga Mama selalu disayang Allah. Alfatihah.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kita Telah 75 Tahun Merdeka, Kenapa Masih Salah Melulu Tuliskan Dirgahayu?

18 Agustus 2020   10:06 Diperbarui: 18 Agustus 2020   11:31 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedoman logo dan desain HUT 75 RI | Sumber Foto: inaca.or.id

Bahkan tanpa menyebutkan namanya, saya juga menemukan video pidato heroik tokoh ternama yang dibalik ucapannya yang berkobar-kobar masih terbawa kesalahan yang penggunaan kata " dirgahayu" tersebut

Boleh jadi sebenarnya permasalahan ini adalah masalah sepele, namun bisa membuat bahasa Indonesia terasa memble. Karena kesalahan tersebut boleh jadi bisa mencerminkan kadar kecintaan dan keseriusan kita untuk menjaga dan mengembangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, bahasa nasional, dan bahasa persatuan yang pantas kita banggakan.

Lalu bagaimana seharusnya yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki masalah ini? Tentu saja kita semua harus mau bersama-sama lebih peduli, teliti, mengerti dan mempelajari penggunaan dan pedoman penggunaan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Atau kalau tidak ya kita abaikan saja masalah kata "dirgahayu" tersebut yang notabene banyak dianggap sebagai masalah receh dibandingkan permasalahan politik, ekonomi, dan teror pandemi Covid-19 yang hingga saat ini belum juga tertangani.

Selamat HUT ke-75 Republik Indonesia. Dirgahayu tanah airku. Tanah yang masih juga harus kita sewa, dan air yang masih harus kita beli dari orang asing meskipun diambil dari mata air milik kita sendiri. Tabik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun