Mohon tunggu...
Warisan Literasi Mama
Warisan Literasi Mama Mohon Tunggu... Freelancer - Meneruskan Warisan Budaya Literasi dan Intelektual Almarhumah Mama Rohmah Tercinta

Mama Rohmah Sugiarti adalah ex-writerpreneure, freelance writer, communications consultant, yogini, dan seorang ibu yang sholehah dan terbaik bagi kami anak-anaknya. Semoga Mama selalu disayang Allah. Alfatihah.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Mengkaji Padanan Pas "New Normal" dalam Bahasa Indonesia

5 Juni 2020   17:27 Diperbarui: 5 Juni 2020   17:22 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://kbbi.kemdikbud.go.id/ 

Jika dipertimbangkan berdasarkan azas kepopuleran, maka sebenarnya istilah kewajaran bisa dianggap lebih populis dibandingkan kenormalan. Apalagi normal sendiri sebenarnya bukan istilah asli bahasa Indonesia. Tetapi berdasarkan pertimbangan kemudahan maka lembaga bahasa Indonesia bisa saja mengambil jalan pintas dengan mengadopsi, menyerap atau memasukkan istilah "New Normal" ke dalam kamus bahasa Indonesia.

Sumber: badanbahasa.kemdikbud.go.id
Sumber: badanbahasa.kemdikbud.go.id
Entah berdasarkan pertimbangan apa saja, yang jelas akhirnya pemerintah Indonesia telah menetapkan istilah "Kenormalan Baru" sebagai padanan dari "New Normal" yang dipakai secara resmi sekarang. Meskipun begitu, seperti biasanya istilah baku bahasa Indonesia selalu jarang digunakan oleh masyarakat.Yang banyak terjadi adalah masyarakat banyak yang tetap menggunakan "New Normal", atau malah memplesetkannya menjadi lebih gaul dan bernuansa milenial seperti "Nyu Normal" dan istilah-istilah generasi Z lainnya yang fun, nyleneh dan unik.

Biarlah berbagai macam istilah muncul sebagai padanan untuk "New Normal" tersebut. Yang terpenting adalah bukan istilah yang disukai oleh masyarakat atau pejabatnya, melainkan pemahaman dan pengetahuan atas istilah itu sendiri dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Tabik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun