Mohon tunggu...
Warisan Literasi Mama
Warisan Literasi Mama Mohon Tunggu... Freelancer - Meneruskan Warisan Budaya Literasi dan Intelektual Almarhumah Mama Rohmah Tercinta

Mama Rohmah Sugiarti adalah ex-writerpreneure, freelance writer, communications consultant, yogini, dan seorang ibu yang sholehah dan terbaik bagi kami anak-anaknya. Semoga Mama selalu disayang Allah. Alfatihah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lelang Keperawanan, Motor Presiden, dan Trik Abunawas Lelang Peci Bekas Soekarno

23 Mei 2020   07:11 Diperbarui: 23 Mei 2020   07:30 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden pertama RI, Ir Soekarno yang terkenal dengan ciri khas pecinya - Sumber Foto: boombastis.com 

"Kurang ajar Anang," kata Sukarno sambil tertawa. "Kalau begitu, yang berdosa saya atau Anang, Cak?" tanya Bung Karno khawatir. "Ya, Anang," jawab Roeslan menenangkan. "Kalau begitu biarin aja," ujar Bung Karno lega yang kemudian menyuruh Roeslan untuk membagikan uang tersebut sebagai zakat fitrah kepada kaum dhuafa yang ada di makam Sunan Giri.

Soekarno dalam desain pop art - Sumber Foto: Muhammad Fadhel dalam Pinterest.com
Soekarno dalam desain pop art - Sumber Foto: Muhammad Fadhel dalam Pinterest.com
Nah, bagaimana Anda memaknai ketika kisah lelang di atas? Tentunya lelang keperawanan gaya Sarah Keihl jelas tidak pantas kita terima begitu saja. Kelalaian dan keteledoran panitia lelang motor Presiden Jokowi seharusnya juga tidak boleh terjadi lagi. Lalu bagaimana dengan kecerdikan ala Abunawas yang dilakukan Anang dalam melelang peci lawas Bung Karno di atas? Secara pribadi saya bisa menerima dan memaafkan kecerdikan tersebut. Namun tetap perbuatan baik harus dilakukan dengan cara yang baik. Jika tidak benar-benar terpaksa, sebaiknya tetap dicarikan cara yang lebih baik, lebih mulia, jujur dan terbuka. Tabik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun