Mohon tunggu...
Warisan Literasi Mama
Warisan Literasi Mama Mohon Tunggu... Freelancer - Meneruskan Warisan Budaya Literasi dan Intelektual Almarhumah Mama Rohmah Tercinta

Mama Rohmah Sugiarti adalah ex-writerpreneure, freelance writer, communications consultant, yogini, dan seorang ibu yang sholehah dan terbaik bagi kami anak-anaknya. Semoga Mama selalu disayang Allah. Alfatihah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lelang Keperawanan, Motor Presiden, dan Trik Abunawas Lelang Peci Bekas Soekarno

23 Mei 2020   07:11 Diperbarui: 23 Mei 2020   07:30 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden pertama RI, Ir Soekarno yang terkenal dengan ciri khas pecinya - Sumber Foto: boombastis.com 

Presiden pertama RI, Ir Soekarno yang terkenal dengan ciri khas pecinya - Sumber Foto: boombastis.com 
Presiden pertama RI, Ir Soekarno yang terkenal dengan ciri khas pecinya - Sumber Foto: boombastis.com 
Ternyata Roeslan memiliki ide cemerlang yaitu melelang salah satu peci yang biasa dipakai Bung Karno. Tentu saja hal itu merupakan ide brilian, karena peci Bung Karno dianggap masyarakat sebagai barang sakral dan memiliki keistinewaan tersendiri karena telah dipakai oleh Bung Karno sang presiden pada waktu itu.  "Saya punya usul Bung," kata Roeslan. "Saya minta pecinya satu yang pernah dipakai Bung Karno untuk dilelang." Begitu gambaran percakapan yang dituliskan dalam buku tersebut.

"Laku berapa Cak?" tanya Sukarno yang kurang percaya ide tersebut akan membuahkan hasil yang bagus. "Sudahlah, serahkan saja soal itu ke saya. Yang penting kan beres," ujar Roeslan meyakinkan.

Dikisahkan kemudian Roeslan pun menyerahkan peci Bung Karno tersebut kepada keponakannya. Seorang pengusaha peci bermerek Kuda Mas yang kebetulan memang selalu dipakai Bung Karno. Kemudian keponakan Roeslan yang bernama Anang Toyib sang pengusaha peci tersebut segera menggelar lelang Peci Bung Karno. Seperti yang sudah diduga, banyak pengusaha dari Gresik dan Surabaya yang berminat dan antusias untuk mengikuti lelang peci Sukarno tersebut.

Nah yang mengejutkan adalah, ternyata pada perhelatan lelang tersebut, Anang melelang tiga peci. Padahal peci Bung Karno yang dibawa Roeslan hanya satu buah. Ternyata hal itu adalah ide sendiri dari Anang untuk mendapatkan hasil yang lebih besar daripada hanya melelang satu peci semata.

Jika di era sekarang, bisa jadi kecerdikan ala Abunawas untuk menjual peci lawas Bung karno ini akan disebut sebagai prank. Pasalnya memang Anang mengerjai semua peserta lelang. Kepada semua peserta lelang, Anang mengakui bahwa sebenarnya Peci Bung Karno yang akan dilelang hanya satu. Namun ia berkilah bahwa peci Bung Karno tersebut telah tercampur dengan dua peci yang sama, sehingga dia tidak tahu dan tidak bisa mencari mana peci yang asli diantara tiga peci yang ada tersebut.

Untuk menghindari masalah sebelumnya Anang telah berjaga-jaga dengan mengatakan yang sebenarnya. "Saudara-saudara, sebenarnya hanya satu peci yang pernah dipakai Bung Karno. Tetapi saya sudah tidak tahu lagi mana yang asli. Yang penting, ikhlas atau tidak?"

"Ikhlaaas," sambut hadirin tak masalah. "Alhamdulillah," ujar Anang lega dan senang strateginya berhasil tanpa ada masalah yang perlu dikhawatirkan lagi.

Proses lelang pun berjalan lancar. Ketiga peci berhasil terjual dengan baik. Total lelang itu menghasilkan dana sebesar Rp 10 Juta yang kemudian segera diserahkan semuanya oleh Anang kepada Roeslan.

Takjub dengan hasil yang cukup besar, Roeslan pun penasaran dan mencecar beberapa pertanyaan kepada Anang. "Aslinya kan satu?" tanya Roeslan memastikan. "Betul, yang dua itu rencananya akan saya kirimkan ke Bung Karno," jawab Anang dengan santai.

Semakin penasaran Roeslan pun melanjutkan pertanyaan, "Tetapi kok semuanya jelek, Nang?" Tetap santai Anang pun menjelaskan,"Memang saya bikin supaya kelihatan jelek. Peci itu saya ludahi, saya kasih air, saya kasih minyak, pokoknya agar peci-peci itu sudah pernah dipakai Bung Karno."

Seraya menyerahkan uang hasil lelang kepada Bung Karno, Roeslan pun menceritakan kelakuan seperti Abunawas yang dilakukan Anang kepada beliau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun